Lelaki itu gagah.
Kesan pertama merebak. Saat ia melintas masuk. Lalu, duduk di kursi depan kami.
Lelaki itu tampan.
Bahunya kokoh. Wajahnya tegar. Dengan rahang solid. Kami bertatapan. Sekian detik. Namun, cukup meluluhkan.
Lelaki itu manis.
Pendar matanya meronai wajahku. Saat ia tersenyum dan mengangguk. Segera kusadari. Kumis tipisnya rapi.
Lelaki itu mengirimkan isyarat.
Mata di bawah alis tebal itu, mengelam. Memberi kesan jantan. Di ujung senyum, mata itu mengedip nakal. Ke arahku.
Sebuah tangan mendarat di pahaku. Meremas dengan hangat. Dadaku berdetak. Kencang. Lalu, jemari itu meraih tanganku.
"Pa, masuk yuk!" ajak istriku. Sedari tadi, ia bergelayut manja di sisiku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H