Aku punya anjay. Namanya, Sanjay. Inspirasi nama ini, dari teman yang meminta tolong padaku untuk mengadopsinya.
"Cincailah kalau kasih nama," kata Mama saat aku mengonsultasikannya. "Yang penting, enggak jijay aja."
Sanjay, nggemesin. Berbulu putih dan tebal. Paling jaya di antara lainnya. Oya, Sanjay tuh paling lahap kalau diberi capcay. Ia akan anteng menyantapnya.
Di usia remajanya, aku iseng kayak Omjay--jadi mak combang! Lewat akun IG Sanjay, aku mencarikannya jodoh.
Sebuah DM masuk. "Pacarin anjayku dong," tulis akun Cutebay. Cewe manis itu, bikin aku jatuh hati.
Sanjay menolak perjodohan itu. Namun, aku naksir Cutebay. Maka, Sanjay kupaksa.
Esoknya, ia hilang. Tanpa goodbye.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H