Aku pulang saat almanak di kamar telah renta. Sisa selembar di 2014. Setahun aku menghilang. Dengan alasan kuliah. Di kampus apa saja asal di Jakarta. Aku sumpek. Ingin merdeka. Bersama lelaki itu.
"Ma, aku pulang...."
Kali ini dada ibu dipenuhi amarah. "Tiga tahun," ujarnya putus.
Kali ini, ibu tahu segalamya. Tentang kuliah menggantung. Lelakiku kacau. Hidup kocar-kacir. Lengan teriris di sana-sini.
Aku bersimpuh. Memohon ampun. Menetesi kakinya dengan air mata. Lalu, menghilang. Ibu telah lama memutuskan tak punya siapa-siapa.
"Ma, aku pulang ...."
Ibu diam. Dingin.
"Ini Nenek. Tidur di sini."
Wajah kecil itu menatapku. Tangannya bertumpu di batu nisan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H