Sebut saja, raksasa itu sedang tidur. Tingginya tak kurang dari 100 km dengan lebar 30 km, dan "gemuk" tubuh 1,6 km. Ia rebah di bentang alam bernama pegunungan Bukit Barisan. Dalam pelukan erat tujuh kabupaten, di Provinsi Sumatera Utara. Ketujuh kabupaten itu adalah Simalungun, Toba Samosir (Tobasa), Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, dan Samosir.
Mari tantang imajinasi Anda untuk terbuka takjub. Luas Danau Toba adalah 1.130 kilometer persegi. Menjadikannya sebagai danau terluas di Asia Tenggara. Sebagai pembanding, Anda bisa menengok negara Singapura. Berapa luas negara tetangga kita itu? Tak lebih dari 716 kilometer persegi.
Raksasa ini juga tercatat sebagai danau terluas di dunia yang terbentuk dari erupsi gunung berapi. Tak pelak, namanya diabadikan di Guinness World Records. Yup, Danau Toba terbentuk karena letusan gunung berapi yang memuntahkan sekitar 2.800 km kubik material letusan.
Namun, kisah raksasa ini agak membelok dari takdir yang disandangnya. Terkesan, ia menyukai lelap atau menggeliat. Hm, memang sih setiap makhluk memiliki siklus tidur dan bangun. Raksasa yang ini, terasa enggan untuk bangkit dari kasurnya. Bak anak muda yang belum menuntaskan kantuknya seusai begadang panjang bermain online games.
Namun, kini ia sedang dibangunkan. Tubuhnya dijelajahi. Berkali-kali. Tak cukup hanya oleh seorang Arief Yahya selaku Menteri Pariwisata (Menpar) Republik Indonesia. Melainkan juga oleh Presiden Joko Widodo. Dalam kunjungan panjang belum lama berselang, Presiden bahkan membawa rombongan menteri dan tim untuk bermalam.
Danau Toba dalam Bingkai Pariwisata
Sejak bergulirnya Kabinet Kerja I (Joko Widodo), Presiden mengekspresikan komitmen tegasnya selaku Chief Executive Officer (CEO) puncak, untuk mengusung ranah pertanian, kelautan, dan pariwisata. Melalui perpanjangan tangan orang pilihan, Menteri Arief Yahya, pariwisata  bergerak melesat. Melejit ke puncak-puncak kiprah.
Kini, jelang bergulirnya Kabinet Kerja II (Joko Widodo), Danau Toba masuk dalam kelompok elite 5 Destinasi Superprioritas. Bahkan Presiden dan Menteri Arief Yahya tak segan-segan memberinya predikat dan perlakuan dalam kategori Superclass.
Superclass: 28 Destinasi Dalam 4 Klaster