Menyemai Geliat Perekonomian Rakyat
“Setiap sore sebelum angkringan dibuka, mereka mengantarkan jualannya. Esok paginya barulah mereka datang lagi untuk mengambil yang tersisa,” terang Mas Udin. Para mitra ini berasalnya dari orang-orang berasal dari wilayah di sekitar angkringan, sehingga turut menggerakkan perekonomian rakyat.
“Berkembang bersama”, itulah filosofi yang dianut Angkringan Tobat yang tak mau kalah dalam berpromosi melalui media sosial. Itu sebabnya hubungan kedua belah pihak ini sangat kekeluargaan. Menurut Mas Udin, ia bebas memberikan masukan dan bahkan memesan khusus menu yang belum tersedia. Demikian pula saran-saran lain misalnya setiap menu harus dipatok dengan harga jual yang terjangkau untuk konsumen di angkringan ini.
Di angkringan rakyat semacam ini, Anda dapat menikmati suasana Yogyakarta dengan bujet secukupnya, namun kenyang dan pulang dengan hati tentram usai menoto batin. Sayang sekali bila Anda tidak pernah mencobanya saat menjejakkan kaki di kota kreatif ini. Jadi, kapan ke Yogya lagi? []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H