Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Healthy

"You'll Never Walk Alone"

2 Desember 2013   11:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:25 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Setelah sekian puluh tahun bergelimang dengan banyak tubuh sekarat, Ibu Teresa dari Kalkuta tahu benar ucapannya, "Penyakit yang paling menakutkan bukanlah TBC atau lepra, melainkan perasaan tidak dikehendaki, tidak dicintai, dan tidak dipedulikan. Kita dapat mengobati penyakit fisik dengan obat-obatan, tetapi satu-satunya obat untuk kesepian, keputusasaan, dan hilangnya harapan adalah kasih. Banyak orang di dunia ini yang mati karena kurang makan, tetapi lebih banyak lagi karena haus akan kasih sayang."

Pembunuhan paling sadis di dunia ini bukanlah menancapkan sebilah belati atau menembuskan sebutir peluru ke dada seseorang, melainkan dilayangkannya tatapan sinis dan bahasa tubuh dari perasaan teramat jijik. Maka, bila kita meyakini bahwa napas adalah hak paling asasi pemberian Allah, tak seorang pun memiliki hak untuk merenggutnya dari siapa pun, termasuk Orang Dengan HiV/AIDS (ODHA).

Saya sangat meyakini bahwa Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) tidak membutuhkan belas kasihan lebay dan tindakan mengiba-iba, melainkan tatapan mata hangat dan tepukan di bahu yang menyampaikan, "You'll Never Walk Alone". Kita mungkin tidak memiliki kemampuan medis, namun selalu memiliki anugerah psikologis untuk melakukan berbagai hal konkret:


  • Pahamilah bahwa HIV/AIDS tidak selalu menginfeksi seseorang karena kesalahan yang bersangkutan. Faktor di luar dirinya memiliki kontribusi yang tak terduga. Jika pun karena perbuatannya sendiri; maka silakan Anda membenci perbuatannya, tapi bukan orangnya--karena setiap orang memiliki kesempatan untuk menyesali perbuatannya dan mengalami titik balik dalam hidupnya.
  • Perlakukanlah mereka sebagai orang biasa sebagaimana kebanyakan orang lainnya. Terinfeksi HIV/AIDS bukan vonis dan pemberian hak bagi kita untuk melakukan pengucilan. Mereka tidak menuntut belas kasihan luar biasa, melainkan kesempatan untuk setara dengan siapa pun di muka bumi ini.
  • Jadilah sahabat yang melalui diri Anda, mereka melihat Allah itu baik dan mengasihi mereka dengan tulus dan sepenuh hati. Anda tidak perlu memiliki kekayaan melimpah atau mampu melakukan hal-hal super hero untuk bisa berbuat sesuatu. Sapaan, penguatan, dan ketulusan selalu dapat dibaca oleh mereka.
  • Jadilah relawan apabila itu menjadi pangilan dan pilihan bagi Anda untuk mendedikasikan sebagian dari diri, hidup, dan waktu Anda sebagai persembahan nyata bagi aksi kemanusiaan.


Dan tersedia berbagai pilihan tindakan lain sesuai dengan situasi dan kondisi yang Anda hadapi. Anda tidak dituntut untuk menjadi super hero atau melakukan hal ekstra hebat di luar kemampuan Anda. Anda hanya perlu menularkan spirit lagu "You'll Never Walk Alone" yang telah menginspirasi jutaan fans Liverpool FC. "When you walk through a storm / hold your head up high / And don't be afraid of the dark / At the end of a storm / is a golden sky / And the sweet silver song of a lark."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun