Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kwik Kian Gie Beri Peringatan Dini Kepada Jokowi

10 Februari 2014   16:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:58 20176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13920350552058090004

[caption id="attachment_321758" align="aligncenter" width="702" caption="Ilustrasi/Admin (Kompas.com)"][/caption]

Kwik is back! Setelah relatif lama "diam" dan "sepi" dari liputan media massa, pendekar ekonomi kerakyatan ini kembali "cawe-cawe" dalam urusan kebangsaan, khususnya dunia (budaya) politik melalui caranya yang khas.

Bermula dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-3 PDI Perjuangan di Ancol, Jakarta, September lalu. Melalui tajuk Megawati Cerita `Kembalinya` Kwik Kian Gie, terpetik berita Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri "memperkenalkan" sejumlah tokoh yang hadir dalam rakernas tersebut. Salah seorang yang disorot Megawati adalah mantan Menko Ekuin Kwik Kian Gie.

Dengan nada ringan setengah bercanda, Megawati menyebut Kwik sebagai salah satu kader PDIP yang unik. "Pak Kwik ini lucu. Kalau dulu banyak yang mengeluh, seperti tak tahu Pak Kwik ini," ujar Megawati sebelum membacakan pidato politikya.

Setelah itu, kita menjumpai iklan di harian Kompas yang dipasangnya untuk memperkenalkan laman kwikkiangie.com. Iklan ini tentu saja mengejutkan setidaknya bagi saya pribadi. "Buat apa Kwik memboroskan uang untuk iklan mahal itu?" Saya bertanya-tanya karena sepengetahuan saya, aksi semacam ini bukanlah gaya Kwik. "Apakah Kwik sedang bernarsis agar pengunjung web-nya meningkat?"

Saat menyempatkan diri untuk singgah di alamat tersebut, saya menemukan tiga posting yang besar dugaan saya hendak diperkenalkan Kwik kepada publik untuk dibaca, yaitu:


  1. Platform Presiden 2014-2019
  2. Platform Presiden 2014 (1) Ketata-negaraan
  3. Platform Presiden 2014 (2) Pemberantasan Korupsi


Teranyar, Kwik menulis di halaman Opini harian Kompas hari ini (Senin, 10/2), ”Aja Kagetan, Aja Gumunan, lan Aja Dumeh...”. Artikel ini konon hadir sebagai respons atas tulisan Ahmad Syafii Maarif berjudul ”Waktu dan Masalah Kedaulatan” (Kompas, 4/2), untuk menggarisbawahi dan "melengkapinya dengan aspek lebih licin, lebih lihai, dan lebih berbahaya."

Setiap orang tentu saja bebas menafsirkan melalui artikel tersebut Kwik sedang berbicara "apa" dan "kepada siapa". Untuk hal ini, tidak pada porsinya diperdebatkan di sini, melainkan berilah saya izin untuk "membaca"nya sebagai pendapat (subjektif) saya pribadi.

Bagi saya, melalui artikel ini, Kwik sedang memberikan peringatan dini (internal) kepada Joko Widodo (Jokowi), koleganya di partai. Ada nada khawatir Kwik terhadap kiprah Gubernur DKI yang memuncaki berbagai survei (entah sejati, entah "rekayasa") capres itu.

Hati-hati "Penumpang Gelap"!

Ini peringatan pertama Kwik. Bukan rakyat atau ormas yang disinggungnya, melainkan jenis "penumpang gelap" elite pemegang uang berlimpah. "Para cukong itu menguasai media massa. Agar jualan mereka laku, sanjungan terhadap orang yang dijadikan target bisa dilakukan dalam bentuk semacam kampanye oleh media massanya." Metodenya, "menanamkan budi tanpa mengeluarkan uang" untuk kemudian Jokowi "dimanfaatkan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun