Mohon tunggu...
siti khumaidah
siti khumaidah Mohon Tunggu... -

Pemerhati Kesehatan, Alumni Pencerah Nusantara Batch III Tosari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelajaran Dibalik Perjalanan yang Panjang

4 November 2014   05:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:45 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pengalaman hari ini:
siang ini adalah wktu yg mmbrikan satu pelajaran yg mengajarkan q utk lbih bersyukur. bayangkan pagi tadi, demi memberikan imunisasi untuk salah satu SD tim kami harus melewati jalan yg jauh,panjang dan berluku, bahkan sangking ekstrimnya jln ambulans hrs seskali brhenti jika brpapsan dg motor. tak hanya itu karena sangking gak kuat menahan guncangan isi perut pun keluar, badan terasa lemas dg perjlanan panjang ini tapi ini harus dilalui demi imunisasi anak SD dan posyandu balita dan ibu hamil. sampai d lokasi kami d sambut olh ank2 hebat dri SD tersebut yg jumlhnya bisa d bilang tdk sesuai dg perjuangan yg hrs d lalui utk sampai lokasi. kelas 1 hingga kelas 6, mereka hanya berjumlah 26 siswa, karena kesadran u/ sekolah d dserah trsbut mmang rendah. bangunan SD relafif stndr, wlaupun d bbrapa titik ad bngunan yg tdk "safety" utk siswa. mlihat penampilan siswa aq teringat  dg cerita org tua q dulu, yg bilang kalau kesekolah jalannya jauh, tdak pakai sepatu,tas kresek buku cukup satu. dan itu yg terjadi d daerah yg aq temui tadi pagi. seolah tdk percaya, hari gini sekolah pake sandal jepit...???? tapi kenyataannya mereka mengalaminya d tengah kemoderenan kehidupan saat ini. seenak aq refleksi, sepatu belum rusak saja sdh pgn beli lagi, tas lecet dikit udh pgn yg baru, ada kendaraan masih mngeluh, sedgkan mereka brangkat sekolah tdk sempat sarapan krn selepas subuh sudah hrus keluar rumah utk sekolah dg berjlan kaki dg kanan kiri hutan,tebing yg curam. sungguh tamparan bagi q, dg kondisi yg ad aq sering mengeluh. pdhal ad saudra2 kita yg dg keterbatasan fasilitas yg ada mereka tetap "survive" dan tetp tersenyum mnghadapi khidupan ini. "maka nikmat Tuhan yg mana yg engkau dustakan?" . tapi rasa lelah q terbayar dg melihat semangat siswa yg luar biasa, melihat senyum yg begitu ceria, wJajah polos yg penuh mimpi dan cita2 yg ingin d gapai d tengah keterbatasan. d tempat q skr ini, mkin sbagian org, bahkan aq sendiri srg menganggap saat ini aq sdg mengabdi, tetapi ternyata aq sadr bahwasnyya justru d sini aq belajar, tak hanya belajr ttg disiplin keilmuan q saja, tetapi juga belajar menghargai hidup ini dan belajar memaknai hidup ini dg banyak bersyukur dan melihat segala sesuatunya  secara holistik.
adik-adik q...tetap semangat u/ belajar, Tuhan (Allah) akan merubah nasib dan kehidupan kalian jika kalian sendiri memiliki keinginan utk merubahnya.
#semangatd_hidupsehat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun