Sebagai informasi, group drum band yang berpusat di sekretariat masjid Sirothol Mustaqim desa Klampok itu dipandegani oleh Amir Faozan.Â
"Monggo, kami terbuka untuk umum. Setiap malam Minggu, kita ada latihan rutin" ajak Amir Faozan.
GEFANA kini sudah mulai melanglang buana. Beberapa kali tampil apik di beberapa desa di kecamatan Wanasari, Brebes, Bulakamba dan sekitarnya. Amir Faozan berharap melalu nada, terus bisa menghibur, berdakwah dan menebarkan kebaikan kepada siapa saja.
Ia juga menegaskan, bahwa group drum bandnya terbuka luas untuk semua kalangan. Tak memandang golongan atau ormas tertentu. Beberapa kali rombongannya juga tampil pada acara karnaval Agustusan, PHBI, Musran Muhammadiyah, Pengajian dan hajatan umum.
Saat penulis menanyakan mengapa dipilih nama GEFANA untuk nama Drumband nya? Kenapa tak menggunakan nama-nama istilah di Muhammadiyah atau nama-nama Islami lainnya? Asri menjelaskan bahwa nama GEFANA adalah nama yang pas, yang dapat diterima oleh semua kalangan.
"Dan kebetulan juga, para personilnya adalah satu saudara, satu family. Maka pas sekali ketika dinamakan Gema Family Nada (GEFANA). Ada diantara kami yang suami-istri, kakak beradik, sepupu dan lainnya", imbuh Asri.
*) Imam Chumedi, Kompasianer Brebes.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H