Mohon tunggu...
khumaediimam
khumaediimam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menulis Atau Mati.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ruang Hampa

29 Januari 2021   18:55 Diperbarui: 29 Januari 2021   18:56 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

Sedu sedan rautmu, menyiratkan kesedihan yang mendalam dihatimu. Tak ada kata dari lisanmu, hanya guratan sayu dari matamu, mengisyarakatkan duri telah menusuk tajam di jantungmu.

Sendiri melepas hari, dipojok sunyi seorang diri. Kosong tanpa arti, tak ada yang tahu isi hati. Hanya empati yang menghampiri, tanpa bisa sedikit mengobati.

Luka badan tiada mengapa, luka hati membawa nestapa, hilang sudah segala rasa, hanya mematung diri seribu bahasa, hanyut dalam goresan asmara.

Lembaran kisah kasih telah melebur, kembang berbunga jatuh bergugur, terbang terurai angin nyiur, dibawah jurang cinta aku jatuh tersungkur

Manisnya kini menghilang, pahitnya selalu terngiang, menjadi kelam yang selalu membayang, tak kan lekang meski terbang jauh di negeri orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun