Mataku matamu terpana melihatnya, puluhan mata di luar sana juga sama. Menatap tajam pada lirikan matanya, menggoda mempesona jiwa.
Mataku matamu tak berkedip padanya, menatap tajam dari ujung kaki hingga ujung rambut, terpikat oleh pandangan pertama.
Mataku matamu tak pernah bosan memandanginya, ada saja yang mencuri perhatian. Mengalirkan perhatian pada dirinya.
Mataku matamu terbutakan, hingga tak beralih tatapan. Ada daya magnet yang merasuk, ada aura pengasih yang membuat mabuk, hingga bola mata kami tak pernah mengantuk, saat menyusuri bagian tubuhnya yang berlekuk.
Mataku, mata disekeliling kami, rabun olih getar asmara, memikat pesona lirikan Dewi cinta.
Imam Chumedi (KBC-28)