Mohon tunggu...
khumaediimam
khumaediimam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menulis Atau Mati.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bunga Layu

29 November 2020   20:51 Diperbarui: 29 November 2020   20:54 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bunga itu tak lagi tersenyum. Murung nan malu dirundung galau. Terenggut manisnya madu oleh kumbang jalang, terbang cepat lalu menghilang. Hanya meninggalkan sepah tak kepayang. 

Bunga itu kini layu, tak segar seperti dulu. Bunga itu tertunduk malu menatap sinar mentari. Tak lagi merona seperti mawar di taman, tak lagi harum bak melati putih. 

Bunga itu tak jadi idola. Hanya tergeletak merana. Menjadi obrolan disekitar tetangga, bukan karena manisnya, tapi layu dan baunya yang tak wangi lagi.

Bunga Layu, entah bagaimana nasibmu, aku tak tahu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun