Bunga itu tak lagi tersenyum. Murung nan malu dirundung galau. Terenggut manisnya madu oleh kumbang jalang, terbang cepat lalu menghilang. Hanya meninggalkan sepah tak kepayang.Â
Bunga itu kini layu, tak segar seperti dulu. Bunga itu tertunduk malu menatap sinar mentari. Tak lagi merona seperti mawar di taman, tak lagi harum bak melati putih.Â
Bunga itu tak jadi idola. Hanya tergeletak merana. Menjadi obrolan disekitar tetangga, bukan karena manisnya, tapi layu dan baunya yang tak wangi lagi.
Bunga Layu, entah bagaimana nasibmu, aku tak tahu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H