Pandemi belum berlalu. Bahkan di beberapa tempat terpantau fluktuatif, termasuk di kota bawang, Brebes. Beberapa waktu lalu terungkap suami dan kedua anak Bupati Brebes terpapar covid-19, bahkan dari cluster pendopo pun berbuntut memunculkan beberapa pejabat yang kini juga ikut terpapar dan harus menjalani isolasi mandiri.Â
Cuitan netizen di media sosial pun beragam menanggapi perihal ini. Apalagi terpaparnya keluarga dan beberapa pejabat Brebes disinyalir dari kegiatan tur Bupati dan para pejabatnya. Sontak nyiyiran, kritikan pedas pun ramai menanggapi hal ini. Namun ada pula yang menanggapi hal itu bagian dari sesuatu yang bisa saja terjadi dan menimpa siapa saja.Â
Mendengar puluhan pejabatnya terpapar Covid 19, ditambah makin merebaknya tenaga kesehatan RSUD Brebes yang juga posotif Corona, tentu hal ini menjadi berita yang membuat warga was-was.Â
Sebagian besar masyarakat awam tentu cemas dan khawatir, jika penyebaran virus Corona di Brebes semakin terungkap. Sedangkan disisi lain penerapan protokol kesehatan masyarakat secara umum masih rendah. Terbukti dalam beberapa operasi yustisi, operasi masker, banyak masyarakat yang kurang patuh.Â
Herannya, sebagian masyarakat kita juga tak merespon bahkan acuh tak acuh dengan lonjakan angka positif Covid 19, sekalipun di sekitarnya. Masih saja ada anggapan bahwa hal itu adalah bagian dari rekayasa dari pihak rumah sakit atau tenaga kesehatan untuk meraup untung dari dana penanganan Covid 19.Â
Ada pula yang dengan acuh nyinyir berasumsi bahwa semua itu menimpa, merupakan buah dari pada amal perbuatannya. Apalagi yang menimpa para pejabat kita, bisa jadi itu karena cobaan atau musibah yang menimpanya.Â
Dengan kondisi semacam ini, serta psikologi masyarakat yang terbelah, antara yang percaya dengan yang tidak percaya adanya Corona, tentu semakin membingungkan masyarakat. Begitu pula semakin sulit menekan akan penyebaran. Karena sebagian masyarakat kita sudah jenuh dan acuh tak acuh dengan Corona.
Oleh karena, sebagai masyarakat yang baik, hendaknya kita harus bijak menghadapi kenyataan dan cobaan Corona ini. Tidak serta Merta menganggap pasien terpapar Covid 19 adalah orang yang tidak baik. Bisa jadi, ia juga korban karena tertular. Bahkan sekalipun pasien Covid itu meninggal, bukan lah serta Merta aib yang dihukumi sebagai orang yang jelek.Â
Intinya, waspada boleh, tetapi tidak harus serta Merta khawatir bahkan curiga yang berlebihan kepada tiap orang. Â
Imam Chumedi, KBC-28
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H