Merangkai kata penuh makna. Tak sekedar tatanan diksi berirama. Menyayat hati yang luka, menghanyut gembira insan pembaca. Mengaduk-aduk  jiwa dan suasana.
Olahan kata yang terungkap, meletup bagai senjata yang begitu mantap. Menembus relung jiwa penuh arti. Pelipur lara duka diri.
Puisi, gambaran isi hati. Puisi imajinasi yang hakiki. Tanpa tendensi, privasi tiap pribadi. Puisi adalah cermin insani.Â
Puisiku tersebar di alam jagad. Puisiku terbang kesana kemari. Terdengar lantang di setiap ajang. Menerbangkan sang penciptanya. Menggaungkan para pelantunnya.Â
Puisiku Puisimu, tak akan pernah sama. Walau terlahir dari rahim serta tempat yang sama. Karena puisi adalah wujud hati, dalam diksi serta irama yang memikat beda insani.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H