Keangkuhan masih saja bersarang di hatinya. Merendahkan siapa saja di sekelilingnya. Merasa Maha Di Maha, Atas apa yang melekat padanya.Â
Tak sadarkah, betapa kecilnya dirimu. Tak merasakah betapa lemahnya dirimu. Tak ingatkah dari mana kau berasal dan akan kembali?Â
Ingatlah wahai saudaraku. Ingatlah wahai karibku, Ingatlah dirimu yang sudah diujung keangkuhan.
Sungguh tak ada yang abadi, tak ada yang hakiki di bumi ini. Semua kan kembali pada Sang Ilahi. Esok atau lusa ajal kan datang tak mengabari. Menjemput raga, kukuhkan keangkuhan yang bersemayam diri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H