Mengingatmu hanya membuatku sakit, membayangkanmu hanya menyisakan pahit.Â
Karena sudah terlalu dalam kau menorehkan kenangan. Tapi sayang, begitu mudah kau melupakan. Butiran kasih yang pernah ada, hilang diterpa angin kemana-mana.Â
Menyebut namamu, hanya membuat menganga luka di hatiku. Menyayat penuh sembilu, menghidupkan kembali emosi yang terpendam waktu.Â
Kini aku sendiri meratapi hari, tanpa semangat menyongsong mentari. Hanya badan kurus kering tak berarti, karena luka hati yang tertusuk duri. Tajam menghujam diri. Hingga lupakan diri.Â
Perlahan kucoba bangkit. Dari tidur lama dan rasa sakit, tuk menggapai hari esok nan cerah. Membuka lembaran baru penuh gairah. Tanpa duka nestapa. Semoga.