Mohon tunggu...
khumaediimam
khumaediimam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menulis Atau Mati.....

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sate Ayam Bang Jony, Satu Tusuk Seribu Rupiah

31 Oktober 2020   18:03 Diperbarui: 31 Oktober 2020   18:12 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sate ayam bang Joni juga menyediakan lontong atau kupat. Dokpri.

Sate merupakan makanan favorit orang Indonesia. Di setiap daerah pun bisa kita jumpai makanan bernama sate, tentunya dengan ciri khasnya masing-masing. Ada sate kambing Tegal, ada sate ayam Madura, Sate blengong Brebes, Sate Klatak Jogja dan masih banyak jenis sate khas lainnya. 

Berbicara soal sate ayam, sangat populer di kalangan kita yakni sate Madura. Orang Madura terkenal ulet merantau ke berbagai kota demi berjualan sate ayam. Ciri khasnya yakni mumbu atau sambal kacangnya yang kental dan mantap. Mereka berjualan dengan beragam cara. Ada yang mangkal di pinggir jalan, ada yang berkeliling dengan gerobak satenya, dari kampung ke kampung, ada pula yang berkeliling dengan sepeda atau motor. 

Sate Madura sudah menjadi icon tersendiri di Indonesia, meskipun orang Madura berjualan di kota mana saja. Ada yang mangkal di pinggir jala, ada yang berkeliling dengan gerobak satenya, ada pula yang berkeliling dengan sepeda atau motornya. Pokoknya, ingat sate ayam, ya ingatnya sate Madura. 

Seperti di kampungku, Klampok Brebes. Namanya bang Joni. Sudah belasan tahun ia dan istrinya mengontrak di daerahku, hanya demi jualan sate ayam khas Madura. Sampai saat ini ia konsisten dengan istrinya berjualan sate ayam. Padahal saya masih ingat betul, semasa pertama kali ia datang ke kampungku, aku masih duduk di bangku SMP. Sampai kini aku pindah domisi dan berkeluarga, bang Joni masih tetap berjualan. 

Sate ayam bang Joni juga menyediakan lontong atau kupat. Dokpri.
Sate ayam bang Joni juga menyediakan lontong atau kupat. Dokpri.
Sate ayam bang Joni, murah merakyat. Terakhir aku membelinya beberapa hari lalu, untuk satu kodinya hanya dihargai 20 ribu rupiah, alias per tusuk hanya seribu rupiah. Bang Joni sengaja memberikan harga yang terjangkau, mengingat ia berjualan di desa. 

Setiap hari, kurang lebih 40 hingga 50 kodi sate ayam habis dijualnya. Ia berbagi tugas dengan istrinya. Joni sedari siang sudah menjajakan sate ayamnya berkeliling dengan gerobak sate, hingga sore hari, sehabisnya. Biasanya Joni bisa menghabiskan 20 kodi sate ayam dengan berkeliling dari tempat satu ke tempat lain. 

Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadiin adalah salah satu tempat berkeliling bang Joni. Sebelum jam 15, Joni sudah sampai di madrasah Diniyah, tepatnya di depan balaidesa Klampok. Ketika jam istirahat madrasah tiba, para santri pun menyerbu, membelinya. Ada yang hanya 3000-5000, itu sudah termasuk sate dan lontongnya. 

Joni tetap menerima pembelian berapa pun, apalagi yang membeli adalah anak-anak. Pasca madrasah Diniyah usai. Joni melanjutkan berkeliling ke kampung. Banyak ibu-ibu yang membelinya. Sate dan lontong yang terjangkau harganya, menjadi salah satu alternatif para orang tua membelinya guna menyuapi makan sore anak-anaknya. 

Dengan harga yang murah, pertusuknya seribu rupiah, tentu kualitas sate ayam Joni tidaklah sebesar sate lain yang kini harganya rata-rata pertusuknya mencapai 1500 bahkan lebih. Ada yang satu kodi seharga 30 ribu, 35 ribu atau lebih.

Selepas sore hari, Joni pun membantu istrinya menyiapkan jualan sate ayamnya, mangkal di samping jalan raya Klampok hingga malam. Dari pangkalan itu, biasanya bisa habis 25 hingga 30 tusuk tiap harinya. Jika hari raya, bisa lebih banyak dari itu. 

Ketekunan bang Joni dan istrinya berjualan sate ayam pun kini diikuti saudara, teman sedaerahnya asal Madura. Uniknya, semuanya berjualan sate yang sama, tetapi tetap laris dan bertahan hingga sekarang. 

Imam Chumedi, KBC-28

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun