Pertanyaan yang sering terlontar dari seseorang yang hendak menulis, diantaranya adalah, saya harus menulis tentang apa? Terus, saya harus mulai dari mana yah? Hal ini tentu menjadi problem klasik yang sering menghantui banyak orang ketika hendak menulis. Menulis seolah menjelma menjadi momok yang berat, sesuatu yang harus difikirkan dengan matang terlebih dahulu.Â
Padahal sejatinya tidaklah demikian. Memikirkan tentang tema sebuah tulisan memang penting, tetapi memulai menulis itu justru jauh lebih penting. Karena pada hakekatnya kunci awal menulis adalah tekad untuk mengawalinya. Ketika pintu pertama telah terbuka dengan mulai menulis apa saja, maka selanjutnya adalah tinggal mengasah, mengembangkan tulisan dengan gaya kita masing-masing.Â
Untuk memulai menulis memang sebaiknya yakni dengan menulis sesuatu yang dekat dengan diri kita. Bisa menuliskan sesuatu yang kita lakukan seharian ini, bisa juga kita menuliskan pengalaman menarik kita sedari pagi hingga malam, atau menuliskan sesuatu yang memang kita sukai, sesuatu yang kita pahami atau sesuatu yang kita lakoni.Â
Menulis tentang sesuatu yang kita sukai, sesuatu yang kita fahami, jelas lebih mudah dari pada menuliskan sesuatu yang tak kita sukai, sesuatu yang belum kita fahami. Untuk menuliskan sesuatu yang tak kita sukai atau yang tak kita fahami, atau menuliskan hal-hal yang baru tentu menjadi sesuatu yang menantang. Kita tak bisa sembarangan asal tulis. Harus ada referensi, bisa dari membaca, reportase atau dari sumber lain.Â
Persoalan berikutnya setelah menentukan tema tulisan, biasanya yaitu perihal untuk memulai menulis dari mana? Secara umum menulis "hampir sama" dengan seseorang yang sedang berceramah, berpidato tentang suatu tertentu. Tulisan pun secara garis besar memuat tentang pembukaan, isi, dan penutup.Â
Untuk mengemas tiga poin tersebut tiap poinnya bisa dijabarkan secara detail, sehingga bisa menghasilkan sebuah tulisan yang bagus, dan menarik perhatian para pembacanya.Â
Pertama, yaitu pembukaan atau muqodimah sebuah tulisan. Tulisan resmi, biasanya mengawali tulisannya dengan pendahuluan yang berisi latar belakang, dasar tulisan atau pun abstraksi atau sebuah tulisan yang nantinya akan dibahas atau yang sering disebut dengan isi tulisan.Â
Bagi penulis pemula, biasanya mengawali tulisannya begitu naratif dari A-Z. Tulisan tertuang apa adanya, dan terkesan seperti halnya snak SD yang sedang disuruh membuat karangan atau tulisan tentang sesuatu yang kamu alami hari ini.Â
Bagi penulis handal atau pun penulis mahir, akan menampakkan gaya bahasanya ketika memulai tulisannya. Kalimat atau paragraf awal sudah memiliki daya magnet tersendiri. Bisa dengan sebuah statement yang menarik perhatian, statement yang kontroversi atau pernyataan yang bersumber dari kitab suci atau kutipan-kutipan kata-kata, kalimat mutiara.Â
Kedua, isi tulisan. Poin utama sebuah tulisan adalah isi tulisannya. Apakah isinya menarik, isinya berbobot, bermanfaat bagi pembacanya? Hal ini bisa kita nikmati dengan cara membaca tulisan dari awal hingga selesai. Sebab terkadang banyak dijumpai sebuah tulisan yang panjang namun isinya kurang bermakna, kurang bermanfaat, tak ubahnya hanya barisan kata-kata saja.Â
Ketiga, di akhir tulisan, penulis harus mampu menyajikan sebuah kesimpulan, rangkuman atau sejenisnya, yang menunjukkan bahwa si penulis betul-betul menguasainya. Sehingga dengan sebuah tulisan, mampu terbaca, sejauh mana sesungguhnya si penulis mampu membawa pesan-pesan tulisannya kepada para pembacanya.Â