Penyebaran Covid-19 di kabupaten Brebes semakin meluas. Beberapa orang terkonfirmasi positif Corona pun merata di beberapa kecamatan. Hampir semua perhatian pemerintah dan masyarakat setempat tertuju pada covid-19. Tak terkecuali Puskesmas Wanasari.Â
Namun hiruk pikuk kegiatan pencegahan covid-19 hendaknya tak melupakan perhatian kita pada masalah-masalah klasik seperti angka kematian ibu dan balita. "Di beberapa desa wilayah Puskesmas Wanasari, belum ada satu desa pun yang masuk desa ODF. Padahal capaian untuk itu, tinggal berapa persen saja. Semoga di tahun ini ada desa yang menjadi percontohan" tutur dr. Arsis, Kepala Puskesmas Wanasari yang baru.
dr. Arsis menyempatkan diri hadir pada pertemuan Forum Kesehatan Desa (FKD) Klampok Menuju Desa Siaga Mandiri di aula balai desa Klampok, pada Selasa (06/10/2020).Â
dr. Arsis dalam sambutannya meminta agar FKD yang telah dibentuk kepengurusannya pro aktif terhadap berbagai persoalan kesehatan masyarakat. Seperti melakukan pengawasan dan perhatian penuh pada ibu hamil. Ia menuturkan bahwa angka kematian ibu hamil di wilayah Puskesmas Wanasari masih cukup tinggi. Hingga awal Oktober ini, sudah ada 5 kematian ibu.Â
"FKD harus bekerjasama dengan penyedia donor darah, guna menyiapkan donor terutama bagi para ibu hamil. Mulailah dibuat data base. Ada berapa jumlah ibu hamil yang hendak melahirkan di bulan ini. Data tersebut bisa dipampang di desa, bisa juga dikoordinasikan dengan operator mobil siaga. Pemasangan sticker harus dipastikan pada tiap rumah ibu hamil, guna memastikan persiapan persalinannya", tutur dr. Arsis.
Nasikhatun Fitriyani juga memohon kepada team dari Puskesmas Wanasari untuk tidak bosan-bosannya memberikan arahan dan motivasi kepada para pengurus FKD desa Klampok khususnya dalam rangka mewujudkan desa Klampok menuju Desa Siaga Mandiri.
Imam Chumedi, KBC-28Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H