Mohon tunggu...
khumaediimam
khumaediimam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menulis Atau Mati.....

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jalan-jalan Sore di Tengah Pandemi

18 September 2020   19:40 Diperbarui: 18 September 2020   19:56 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana sore hari jelang Maghrib. | dokpri

Waktu sore adalah waktu yang dinanti-nanti oleh sebagian besar orang. Apalagi saat Ramadan, semua hampir keluar rumah sembari menunggu waktu Maghrib tiba, ada yang hanya menunggu waktu saja, ada yang berbelanja aneka makanan dan minuman jelang berbuka, atau ada yang bercengkrama, kongkow dengan teman dan kawan. Kegiatan itu populer disebut dengan ngabuburit.

Ternyata keramaian ngabuburit saat Ramadan kita juga bisa dapati di sore hari biasa. Tak hanya di kota-kota besar saja, bahkan sekarang di desa-desa pun kita jelang sore tiba, banyak orang ngabuburit ke sana kemari. Para penjual makanan kini sudah bisa kita dapati di desa sekalipun. Yang penting, asal ada uang saja. Semua jenis aneka makanan dan minuman kita sudah tersedia.

Trend keluar sore di pedesaan untuk mencari makan terbilang belum lah lama. Di era 80-an, saat saya masih kecil, ketika sore hari tiba, yang umum dilakukan oleh kebanyakan di rumah adalah bergegas diri menuju majlis taklim atau tempat ibadah. Jarang dari kita yang justru keluar untuk mencari atau membeli makan. 

Di samping itu, orang tua dulu biasanya sudah memasak atau menyiapkan sendiri untuk makan malam, dari pada membeli. Pedagang makan malam saat itu pun masih jarang sekali. 

Namun di era millenium, pasar kini bergeser tak lagi di pusat-pusat kota, tumbuh pasar-pasar malam lokal yang kian memanjakan kita. Untuk mencari menu makan malam kita tak lagi susah payah membuatnya, para pedagang aneka makanan bahkan kini sudah tersebar di Sepang jalan, di sekitar rumah kita.

Sebagian besar warga tak bermasker. | dokpri
Sebagian besar warga tak bermasker. | dokpri
Apalagi dampak Corona, pembatasan sosial yang dianjurkan pemerintah justru membuat sebagian besar masyarakat merasa bosan dan penat. Ujung-ujungnya sore hari dijadikan sebagai ajang ngabuburit guna mencari persediaan makan malam. Bahkan sedari sore, sebagian dari kita ada yang jalan kaki, jalan sore, gowes bareng menunggu waktu.

Walhasil, keramaian ini justru menjadi catatan tersendiri karena masih di tengah pandemi Corona. Tampak sebagian masyarakat yang masih kurang memperhatikan protokol kesehatan, seperti tak bermasker dan berkerumun. Ditambah lagi jarang ada pengawasan untuk mengingatkan protokol kesehatan terutama di sore hari.

Imam Chumedi, KBC-28

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun