Mohon tunggu...
khumaediimam
khumaediimam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menulis Atau Mati.....

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Aku Suka "Kepo" Sama Pedagang Baru

27 Agustus 2020   19:08 Diperbarui: 27 Agustus 2020   19:03 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asyiknya reportase dengan pedagang. Dokpri

Penasaran, rasa ingin tahu yang tinggi, itulah perasaan saya tiap kali menjumpai pedagang baru, apalagi dengan jualan baru, pangkalan baru. Saya semakin penasaran tentang siapa anda, dari mana asal anda, bagaimana jualan anda, dan seterusnya.

Entah, hobiku mungkin reportase, tak terkecuali pada pedagang, terutama yang baru aku jumpa. Rasa penasaran saya tak bisa saya tutup-tutupi. Kadang sembari membeli sesuatu, saya mencoba melontarkan beberapa pertanyaan sederhana. "Dari mana pak, aslinya? Sudah lama jualan disini?  Buka dari jam berapa, tutup jam berapa?. Alhamdulillah, selama ini pertanyaan-pertanyaan sederhana ini saya tanyakan dan mendapatkan jawaban yang memuaskan juga.

Bertanya tentang sesuatu yang belum kita ketahui, bertanya tentang sesuatu hal yang baru itu ternyata mengasyikan. Untuk sekedar bertanya, ternyata tidak mudah lho, butuh keniatan, butuh keberanian dan juga terdorong oleh rasa keingintahuan. Sebab, ternyata untuk sekedar bertanya saja, ada diantara kita yang malu bahkan tak berani. Apalagi bertanya-tanya dengan seorang pedang. Bisa-bisa, dianggap kepo, sok akrab dan sebagainya.

Tetapi tidak bagi saya. Dengan bertanya, apalagi pada seorang pedagang yang baru dijumpai, bisa jadi pengetahuan, wawasan baru bahkan bisa menjadi teman atau saudara baru. Adapula sebagian pedagang yang sangat ramah, meski hanya ditanya perihal asalnya dari mana, buka-tutupnya jam berapa?

Namun, meski kita suka bertanya kepada pedagang yang baru kita jumpai, kita juga harus jaga sikap, jaga lisan dengan tidak menanyakan sesuatu yang mungkin dianggap sensitif, bisa menyinggung perasaan si pedagang tersebut. Apalagi kita baru berjumpa dengannya. Misal tiba-tiba menanyakan keaslian atau kebersihan bahan-bahan makanan atau barang dagangannya.

Imam Chumedi, KBC-28

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun