Mohon tunggu...
khumaediimam
khumaediimam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menulis Atau Mati.....

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Memetik Penghasilan Tambahan dari Pekarangan Rumah

13 April 2020   15:25 Diperbarui: 14 April 2020   19:29 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber penghasilan tak selamanya berasal dari sebuah profesi khusus. Ternyata bila kita jeli, pekarangan rumah kita pun bisa menghasilkan penghasilan tambahan. Apalagi kita yang tinggal di desa, biasanya masih banyak terdapat rumah dengan pekarangan yang masih cukup luas. 

Tinggal bagaimana kemauan dan keuletan kita dalam memanfaatkan pekarangan tersebut. Selain mendapatkan penghasilan tambahan, pemanfaatan lahan pekarangan rumah juga bisa menjadi aktivitas tersendiri, bahkan hiburan khusus bagi sebagian orang.

Pada dasarnya, ada berbagai macam jenis usaha dalam pemanfaatan pekarangan rumah guna menambah penghasilan keluarga. Seperti, dengan beternak atau menanam tanaman produktif keluarga seperti sayur-mayur, rempah-rempah atau buah-buahan.

Pertama, beternak. Ternak dalam konteks pemanfaatan pekarangan rumah adalah ternak dalam skala kecil atau ternak sederhana. Di beberapa pekarangan rumah, sering kita jumpai beberapa warga memanfaakan lahan pekarangannya untuk ternak kambing, ayam, itik atau ikan. 

Kebanyakan di pedesaan, sebagian besar warga memanfaatkan lahannya untuk memelihara ayam dan itik. Beternak ayam kampung dianggap paling mudah dan tak mengeluarkan biaya banyak.

Ayam kampung cukup diberi makan 2 kali dalam sehari. Makanannya bisa berupa nasi dicampur pur atau bekatul. Jenis makanan ini banyak terdapat di sekitar rumah. Bahkan sering kali saya memberikan sisa nasi keluarga yang tak habis dimakan.

Atau bila kita "tlaten" bisa juga mendapatkan sisa-sisa makanan dari sebuah warung makan. Caranya, simpel. Tiap pagi, kita cukup menyediakan ember di sebuah warung makan guna menadahi sisa-sisa makanan pelanggan. Siang atau sore hari bisa kita ambil.

Biar tambah mantap, bisa dicampur dengan pur atau bekatul yang diaduk dan diolah dengan air hangat. Ayam kampung pun pasti akan lahap memakannya.

Ayam kampung tidak hanya memiliki nilai jual dari dagingnya saja. Tetapi telurnya juga banyak diburu masyarakat, biasanya untuk jamu atau obat tertentu.

Meski bentuknya lebih kecil dari telur ayam luar, tetapi harga telur ayam kampung sedikit lebih mahal. Per telurnya dipasaran laku seharga 2500-3000 rupiah per butirnya.

Pekarangan rumah bisa saja kita tanami buah-buahan, seperti pohon mangga, jambu atau pohon pisang. (dokpri)
Pekarangan rumah bisa saja kita tanami buah-buahan, seperti pohon mangga, jambu atau pohon pisang. (dokpri)
Kedua, menanam buah-buahan. Pekarangan rumah bisa saja kita tanami buah-buahan, seperti pohon mangga, jambu atau pohon pisang. Sementara ini, pohon pisang masih menduduki tanaman terbanyak yang ditanami warga di pekarangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun