Semenjak pandemi Corona, semua aktivitas yang mendatangkan kerumunan massa, diliburkan. Seperti kegiatan belajar-mengajar di sekolah, peringatan hari besar Islam, tabligh akbar, dan berbagai macam perkumpulan. Tak terkecuali, Pengajian Tradisional Al-Qur'an (PTA) yang saya ampu dirumah sendiri, pun ikut diliburkan.
Selaku tokoh masyarakat sekaligus tokoh agama, saya taat dan patuh saja pada himbauan pemerintah, untuk meniadakan kegiatan berkerumun massa. Siapun massanya, tak terkecuali pengajian anak-anak.
Diawal, saya meliburkan ngaji anak-anak menuruti kalender psndidikan. Secara lisan saya meliburkan ngaji anak-anak semenjak libur sekolah, dari tanggal 15 hingga 30 maret 2020. Di minggu pertama, anak-anak tampak masih merasa senang dengan libur ngajinya. Tapi seiring dengan himbauan libur sekolah diperpanjang hingga 11 April 2020, saya pun mengikutinya. Ngaji baru akan dumulai lagi, 11 April mendatang.
Tapi ternyata libur sekolah pun kini diperpanjang hingga 21 April 2020. Saya pun, kemungkinan besar memperpanjang libur ngaji anak-anak. Rupanya, anak-anak pun sudah mulai rindu dengan ngajinya. Sedari awal April, anak-anak dan para Wali Santri selalu ada saja yang datang ke rumah, sekedar untuk menanyakan, kapan mulai ngajinya, Ustad?
Saya pun tidak bisa memastikannya. Hanya bisa menunggu kepastian pandemi Corona ini mereda dan dinyatakan aman dan kondusif oleh pemerintah. Sungguh, dalam hati kecil, saya merasa sedih. Meski terkadang dibutuhkan kesabaran tingkat tinggi dalam mengajari anak mengaji, tapi keadaan itu pun sangat kurindukan sebagai seorang guru ngaji.
Sudah lama tak mengaji dengan gurunya, rupanya beberapa anak ada yang datang sembari membawa bingkisan untukku. Aku pun terharu. Aku pun meminta, anak-anak agar mengambil iqro atau pun Al-Qur'annya untuk dibawa pulang. Dengan harapan, untuk sementara waktu agar mereka mengaji di rumah masing-masing, sambil berdoa, memohon pada Yang Kuasa, agar Virus Corona segera lenyap dari dunia.
Imam Chumedi KBC-028
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H