"Sebelum saya datang kesini, terlebih dahulu saya luruskan nawaitunya" tutur Ahmad Tohari mengawali obrolan Sarasehan Budaya pagi itu. Ya, Minggu pagi 17 Nopember 2019, bertempat di Padepokan Kalisoga, Slatri Brebes, sejumlah seniman dan pegiat budaya Brebesan hadir bersua dalam sebuah acara Sarasehan Budaya bertajuk "Ikhtiar Membangun Identitas Budaya Brebes".Â
Ia berharap padepokan ini akan tumbuh menjadi wahana "nguri-nguri kabudayan Brebesan" juga sebagai tempat literasi, life skill dan tempat yang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat".
Acara sarasehan budaya begitu gayeng dengan moderator penyair muda, Kang Abu Makmur MF. Sebagai muqodimah, Lukman Suyanto yang kini juga sebagai ketua Lesbumi Brebes menyampaikan apresiasinya kepada bapak Sudirman Said yang telah menggagas ide mulia ini. "Kami, pegiat budaya hanya berusaha menangkap gagasan mulia ini, dengan harapan buah yang kita ambil ini bisa kita kupas, kita olah dan dapat dinikmati oleh masyarakat pada umumnya", tutur Lukman.
Apa kiranya Slogan Brebes yang dapat diejawantahkan sebagai ciri khas seni kebudayaan Brebes? Dalam analisanya, budaya Brebes hampir sama dengan Banyumas, yang lebih bersifat egaliter, kerakyataan, tidak basa-basi, tidak harus adiluhung seperti budaya kraton, melainkan blakasuta alias apa adanya.
Kang Tohari berpesan untuk tidak bosan-bosannya, elemen masyarakat untuk menggunakan dan melestarikan bahasa ibunya. Kosakata khas Brebesan harus terus disuarakan dan ditampilkan. Dan memang dalam hal ini harus ada pejuang-pejuangnya. "Siapkah Bapak-Ibu menjadi pejuang Budaya Brebes?" pekiknya kepada yang hadir.
Sang penulis novel Ronggeng Dukuh Paruh itu pun menambahkan, bahwa reaktualisasi budaya juga merupakan keniscayaan yang kini tidak dapat dipungkiri di berbagai daerah.Â
Kreatifitas serta perpaduan seni budaya bisa menjadi satu kesenian baru yang bisa mewakili identitas budaya suatu daerah. Hal inilah yang kiranya harus dirumuskan oleh para Budayawan Brebes, terlebih dengan kondisi Brebes sendiri yang begitu unik, ada Jawanya ada pula unsur Sundanya.Â