Mohon tunggu...
Khulda Rahmatia
Khulda Rahmatia Mohon Tunggu... -

Just do any little things

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Tidak Bisa Lupa

11 Mei 2012   19:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:25 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aku selalu jatuh cinta pada senyumnya. Bibirnya yang tipis merekah dan memamerkan gigi-giginya yang rata. Manis sekali. Aku sudah lama sekali mengagumi senyumnya dan tak jarang aku berusaha menciptakan senyum itu dari wajahnya.

Suatu malam dia mengajak aku duduk dibawah pohon dipinggir jalan. Saat itu aku sedang lelah karena berbagai kegiatan yang aku lakukan di sekolah. Dia memarkir motor dan lalu duduk diatasnya sementara aku duduk di trotoar. Seperti biasa, ia menyulut korek dan membakar rokoknya yang hanya sebatang. Aku selalu memperhatikan bagaimana caranya menghisap rokok itu; bagaimana bisa semanis itu? Ah mungkin karena aku sudah terlanjur mengaguminya. “Kenapa kamu enggak ngelarang aku ngerokok?” tanyanya tanpa melihat kearahku. Aku mengangkat kedua bahuku–meski ia tidak melihatnya–sebelum menjawab “Percuma ngelarang kebiasaan yang sudah mendarah daging”. Ia menghisap rokoknya lagi lalu menghembuskan asapnya pelan-pelan sekali.

“Kamu enggak sayang dong sama aku?” tanyanya lagi “Kamu ngebiarin aku ngerokok” katanya melanjutkan seraya memantik ujung rokok. “Bego. Kamu yang enggak sayang sama dirimu sendiri” jawabku asal sambil melihat keramaian jalanan. “Kamu enggak sayang sama aku” tegasnya lagi. Aku hanya menyerngitkan dahi. Dia lalu memandangku, menjulurkan tangan kanannya dan berkata “Selamat dua bulan sayang”. Aku memukul dahiku sebelum akhirnya menyambut tangannya. Dia hanya tertawa. “Aku capek” hanya itu yang bisa kukatakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun