Kurikulum Merdeka Belajar adalah sebuah konsep pendidikan yang menitikberatkan pada keberagaman dalam pembelajaran intrakurikuler. Dalam kurikulum ini, peserta didik memiliki kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Dengan demikian, diharapkan bahwa peserta didik dapat mengoptimalkan proses pembelajaran, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah. Kurikulum Merdeka Belajar menjadi sebuah inovasi penting dalam dunia pendidikan Indonesia dengan tujuan utama untuk mengembangkan potensi dan minat belajar siswa secara maksimal.Konsep kurikulum merdeka belajar mengacu pada pendekatan yang berpusat pada peserta didik artinya peserta didik dijadikan sebagai subjek utama dalam proses pembelajaran, peserta didik tidak hanya diberikan pengetahuan dan keterampilan saja akan tetapi diberikan ruang untuk mengembangkan kemampuan diri dan kreativitasnya. Konsep pembelajaran kurikulum merdeka ini bertujuan untuk menghasilkan generasi yang lebih mandiri inovatif dan kreatif.Fase dalam kurikulum merdeka belajar merupakan langkah pecapaian pembelajaran yang dilalui peserta didik berdasarkan tingkat kelas. Kurikulum merdeka membagi struktur pembelajaran menjadi 6 fase, fondasi A,B,C,D,E dan F setiap fase memiliki rentang waktu yang berbeda dan dirancang sesuai dengan tahap perkembangan siswa. Berikut penjelasan mengenai setiap fase: a. Fase A untuk kelas I dan kelas II. b. Fase B untuk kelas III dan kelas IV.c. Fase C untuk kelas V dan kelas VI.d. Fase D yaitu untuk kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX.e. Fase E untuk kelas X.f. Fase F untuk kelas XI dan kelas XII.Pendidikan Agama Islam adalah serangkaian pengajaran tentang ajaran-ajaran Islam yang disampaikan dalam proses pembelajaran melalui bimbingan dan latihan yang berfokus pada aspek-aspek keislaman. Pelajaran ini diberikan kepada peserta didik di berbagai jenjang pendidikan untuk memberdayakan mereka dalam masyarakat. Selain itu, Pendidikan Agama Islam mencakup studi Al-Qur'an, Hadis, Tauhid, Fikih, dan Sejarah Islam di berbagai lembaga pendidikan, termasuk sekolah.Pendidikan Agama Islam tidak hanya berfokus pada pemberian pengetahuan, melainkan juga bertujuan untuk membentuk sikap, kepribadian, dan kemampuan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama. Oleh karena itu, proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam harus mendukung kebebasan dan kemandirian peserta didik.Kurikulum Merdeka yang mengintegrasikan Pendidikan Agama Islam mengedepankan nilai-nilai keislaman dalam semua aspek pembelajaran. Ini mencakup pemahaman mendalam terhadap ajaran Islam, praktik keagamaan, etika, moralitas, serta pembentukan karakter sesuai dengan nilai-nilai agama Islam. Kurikulum ini dirancang untuk memberikan kesempatan luas bagi pembelajaran agama Islam yang holistik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, sambil juga memperkuat keterampilan dan pemahaman mereka dalam konteks global. Tujuannya adalah menciptakan individu yang memiliki kesadaran spiritual yang kuat dan memberi dampak positif dalam masyarakat.Analisis Kurikulum Merdeka berdasarkan fase-fase pendidikan dan elemen-elemen Pendidikan Agama Islam yang dijelaskan menunjukkan pendekatan yang komprehensif dalam pengembangan pemahaman dan keterampilan peserta didik.a.Pada fase A peserta didik diperkenalkan dengan dasar-dasar Pendidikan Agama Islam.b.Pada fase B peserta didik mulai mengenal serta mampu membaca.c.Pada fase C peserta didik semakin mendalam pemahaman.d.Fase-fase berikutnya, terutama Fase E dan Fase F menunjukkan evolusi pemahaman yang semakin mendalam dan penerapan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan tingkat keterampilan dan analisis yang lebih tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H