Mohon tunggu...
Khud rizal
Khud rizal Mohon Tunggu... -

ingin pergi ke bulan, melihat luasnya kuasa Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tuhan Itu Uang

22 November 2010   13:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:23 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Uang siapa yang tidak mengenalnya, siapa pula yang tidak membutuhkannya. Di era modern ini sejak manusia dilahirkan bahkan ketika proses sebelum dilahirkan hingga ditempatkan ke peristirahatan terakhir, manusia pasti memerlukan uang untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan manusia sehari-hari juga tidak jauh dari seputar permasalahan uang. Beraneka bentuk dan nilai uang yang ada diseluruh bumi tetapi tujuannya tetap sama sebagai alat pemenuh kepuasan manusia. Akan tetapi bisakan uang memenuhi segala keinginan dan kebutuhan manusia ? Jawabannya tetap relatif, ada yang berujar iya, karena hanya dengan uang manusia bisa menguasai bumi ini, apapun bisa dia beli dengan uang, siapapun bisa dia perintah dengan uang, bahkan dirinyapun bisa dia rubah sesuai keinginan dengan uang. Tetapi tidak sedikit pula yang menidakkan. Uang hanya bisa memenuhi kebutuhan 'fisik' manusia saja tetapi tidak selalu mampu memenuhi kebutuhan bathin manusia seperti cinta dan kasih sayang. Kebahagiaan sementara yang diberikan oleh uang hanya ketika uang itu berlimpah di sisi kita begitu ia berkurang bahkan telah menghilang maka kebahagiaan itupun turut serta lenyap seketika, demikian alasan mereka. Entah mana yang paling benar, hanya saja saya berusaha menyimpulkan sesuatu dari jalan tengah diantara keduanya yaitu hanya satu keduanya tetap butuh uang dan tidak mengingkari bahwa uang teramat penting saat ini walaupun fungsi dan perannya berbeda-beda didalam hati masing-masing manusia. Jika kita ingin berbuat jahat seperti menyuap ataupun menyewa pembunuh bayaran uang bisa jadi penghubung, demikian juga sebaliknya jika ingin menjadi manusia baikpun seperti membantu orang lain, bersedekah, melaksanakan perintah agama seperti zakat dan haji uang jugalah yang menjadi solusi. Tanpa bermaksud mempengaruhi pemikiran religi bolehlah kiranya jika kita sebut tuhan (dengan huruf t kecil) universal manusia saat ini adalah uang. Tak ada maksud menyandingkan uang dengan keagungan Tuhan  hanya saja kebutuhan manusia saat ini yang telah meresap kedalam setiap sendi kehidupan manusia membuat saya sedikit terusik terutama terhadap diri saya sendiri. Pernahkah kita kembali menyimak sejarah manusia terutama sebelum uang ditemukan ?, kenapa disaat itu manusia tidak 'segila' saat ini dalam kehidupan sehari-harinya ?, sejarah juga telah membuktikan manusia waktu itu tetap bisa bertahan dan menemukan kebahagiaannya. Saya hanya ingin mengingatkan bahwa benar adanya kita butuh dan sangat ingin mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya (tak terkecuali saya) terlepas dari apapun motivasi kita terhadap uang itu (semoga buat kebaikan sejati yang direstui seluruh manusia dan Sang Kuasa), tetapi jangan sampai kita menyekutukan-Nya dengan uang seolah-olah tanpa uang kita tidak bisa bertahan hidup, bukankah ada sesuatu yang tidak kita beli dengan apapun tetapi sangat kita butuhkan karena tanpa itu kita dipastikan tak bernyawa lagi yaitu udara. Mari bersama kita minta petunjuk Tuhan yang sebenarnya (the real God) yang telah menciptakan udara tersebut buat kita secara free semoga ketika kita bekerja dalam mencari uang sehari-hari tidak sampai menyekutukan-Nya dengan benda yang diklaim bisa membeli apapun tersebut. http://chudrizal.blogspot.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun