Oleh: Wong Desa
**
Kau ada
Meski mata tak bisa mencerna
Bukan bayang selintas hilang
Bukan fiksi rangkai tak nyata
Juga bukan fatamorgana sang kelana damba hilang dahaga
Kau hadir
Meski akal enggan berpikir
Puja jumawa takabur terukir
Suci hati hadir terusir minggir
Terbuai mimpi tiada pernah berahir
Ada-MuÂ
Akan tetap selalu nyata
Bahkan jauh sebelum kata " ada" itu tercipta
Takkan punah ditelan masa
Kan tetap ada meski kata "ada" sudah tiada
Hadir-Mu
Kan tetap selalu dirindu
Oleh insan pendamba sejuk kalbu
Kalam didendang dzikir menyatu
Kelam tak halang ingin selalu
Koirul Anam
Serutim Kobi 170119
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H