Mohon tunggu...
koirul anam
koirul anam Mohon Tunggu... Freelancer - Lelaki biasa yang mencintai dunia literasi.

Kehidupan penuh ragam pilihan.Berusaha menjadi kewajiban. Ketentuan sudah digariskan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(SMS) Sang Maha Segala

17 Januari 2019   10:41 Diperbarui: 17 Januari 2019   12:23 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Wong Desa

**

Kau ada

Meski mata tak bisa mencerna

Bukan bayang selintas hilang

Bukan fiksi rangkai tak nyata

Juga bukan fatamorgana sang kelana damba hilang dahaga

Kau hadir

Meski akal enggan berpikir

Puja jumawa takabur terukir

Suci hati hadir terusir minggir

Terbuai mimpi tiada pernah berahir

Ada-Mu 

Akan tetap selalu nyata

Bahkan jauh sebelum kata " ada" itu tercipta

Takkan punah ditelan masa

Kan tetap ada meski kata "ada" sudah tiada

Hadir-Mu

Kan tetap selalu dirindu

Oleh insan pendamba sejuk kalbu

Kalam didendang dzikir menyatu

Kelam tak halang ingin selalu

Koirul Anam

Serutim Kobi 170119

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun