Saat mendegar kata Jawa Timur, mungkin yang pertama kali terpikirkan seseorang adalah wisata petik apel. Yap, Jawa Timur memang terkenal dengan kebun apel, wisata petik apel. Ramai orang yang sengaja berkunjung ke Jawa Timur dengan tujuan berwisata petik apel tersebut. Namun, ada hal menarik lainnya di Jawa Timur, yaitu kebudayannya. Salah satu kebudayaan Jawa Timur yang terkenal adalah batik.
Anjani Sekar Arum adalah salah satu tokoh pencipta motif batik baru yang menjadi motif khas Kota Batu, Jawa Timur. Ia lahir pada tanggal 12 April 1991, Batu, Jawa Timur. Anjani memiliki ayah yang merupakan seorang pelukis, jadi tentunya ia juga memiliki bakat melukis yang diturunkan dari sang ayah. Namun berbeda dengan ayahnya, Anjani lebih memilih fokus terhadap batik, tentang proses pembuatan batik, motif batik dan lainnya.
Motif batik yang diciptakan oleh Anjani Sekar Arum adalah motif batik Bantengan. Motif tersebut terinspirasi dari budaya Bantengan. Bantengan sendiri adalah seni pertunjukan tarian yang meniru hewan banteng. Seni Bantengan sendiri sudah terkenal sebagai seni dari Jawa Timur dan menjadi identitasnya.
Anjani Sekar Arum mengenyam pendidikan perguruan tinggi di jurusan seni dan desain, fakultas sastra, Universitas Negri Malang. Ia mulai kuliah pada tahun 2008. Sejak kuliah ia bercita-cita ingin menggelar pameran tunggal, dan dengan tekad dan semangatnya ia bekerja keras agar cita-citanya tercapai.
Anjani mulai membatik pada saat umurnya 19 tahun, tepatnya pada 2010. Ia terus menghasilkan karya-karya batik. Saat jumlah karyanya mencapai 54 lembar kain batik, ia menggelar pameran tunggal dan menampilkan karya-karyanya. Pameran tersebut digelar pada tahun 2014, dan berjalan sukses. Namun, Â dari sebanyak 54 lembar kain batik, ia menyisakan 1 lembar kain batik.
Suatu saat setelah Anjani menggelar pameran batiknya, Istri Walikota Batu, Dewanti Rumpoko yang telah mengetahui tentang karya-karya batik yang dihasilkan oleh Anjani mengajak Anjani untuk menggelar pameran di Praha, Republik Ceko. Tentunya Anjani menerima ajakan tersebut. Namun tidak mudah membuat lembaran kain batik dengan waktu singkat, untuk membuat selembar kain batik tentunya membutuhkan proses, ide dan waktu yang cukup.
Akhirnya, Anjani Sekar Arum hanya sanggup membuat sepuluh lembar kain batik pada dua pekan sebelum hari pameran di Praha. Namun, ia tetap sukses menggelar pameran batiknya. Selain itu, Anjani tidak hanya memamerkan karya batiknya di Republik Ceko, Anjani Sekar Arum juga memamerkan karya batiknya di negara lain seperti Malaysia dan Singapura.
Pameran yang digelar Anjani di mancanegara adalah bukti bahwa Anjani telah mengenalkan budaya Indonesia ke mata dunia. Untuk mencapai pencapaian tersebut Anjani telah mengerahkan seluruh usahanya, diikuti dengan kerja keras dan ketekunan. Oleh karenanya, Anjani menjadi salah satu penerima Satu Indonesia Award 2017.Â