Lelaki pemulung itu membedah isi kepalanya
Lalu di tata
berjajar di atas meja bertuliskan asa
Marjinal atau termarjinalkan
Derita tak rindu pulang
Singgah saja berlama-lama di gelung riang milikmuÂ
Kadang kau pulang dengan kosong tatapanÂ
Simpuh di kaki ratapan anakmu
Selepas mengais ilusiÂ
Di tanah-tanah merah negeriku
Pagi berkawan lapar
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!