Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... -

Penulis dan Motivator Pembelajaran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenapa Harus Ada Gerakan #koinsastra Peduli PDS HB Jassin?

22 Maret 2011   17:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:33 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

18 Maret 2011, 13:15

Jumat sore (18/03, 13.15) saya membuka akun twitter. Belum beberapa menit berselang, berita mengenaskan seperti menampar-nampar muka saya: PDS HB Jassin terancam ditutup karena keterbatasan dana pengelolaan. Segera saja saya bersinggungan dengan teman-teman di twitter untuk "melansir" lebih gencar kabar tersebut, sekaligus mencari jalan alternatif untuk menghindari "kebangkrutan" PDS HB Jassin.

Saat itu, saya paling sering bertukar kabar dengan Putu Fajar Arcana, Indah Ariani, dan Ahmad Makki. Seluruh teman twitter saya pun segera saya kirimi ajakan untuk "memikirkan" keberadaan PDS HB Jassin. Tak melintas sejenak pun hajat untuk menjadi "malaikat penyelamat". Semuanya dilatari oleh cinta dan kecemasan. Kecintaan pada peradaban yang menggunung di PDS HB Jassin, dan kecemasan membayangkan nasib generasi mendatang jika mereka kehilangan PDS HB Jassin.

Tak puas bermain kabar di twitter, saya mainkan status saya di facebook. Bahkan saya mengirim pesan pendek ke beberapa Sahabat yang saya yakin memiliki kecintaan dan kepedulian terhadap nasib PDS HB Jassin. Alhasil, menjelang pukul 19.00, muncullah ide penggalangan dukungan untuk "istana sastra" yang dibangun dengan sepenuh cinta oleh HB Jassin itu. Persoalannya, bagaimana cara menggalang ide yang bisa "gaung"-nya berdentum hingga ke hati seluruh komponen rakyat? Lalu, mencuatlah ide Gerakan #koinsastra Peduli PDS HB Jassin. Bahkan, ide itu semakin merebak dan merambah luas ke daerah-daerah. Bung Warih W. menginisiasi penggalangan dana #koinsastra di Museum Sidik Jari Denpasar, Bung Nanang Suryadi menggelar baca puisi di UMM Malang, dan rencana inisiasi gerakan di daerah lainnya.

Maka, saya pun terserang penyakit susah tidur (padahal malam-malam sebelumnya bahkan lebih susah tidur).

19 Maret 2011, 08:00

Saya berkemas. Hajat hari ini adalah bertandang ke PDS HB Jassin, mengajak teman-teman sejawat untuk berbincang tentang Gerakan #koinsastra di TIM. Saya pun mengirim pesan pendek ke beberapa teman. Gayung bersambut, semuanya menjawab pesan pendek yang saya kirim.

Ketika jarum jam sudah bertengger di angka 08:30, saya pun bergegas ke Jln. Taman Margasatwa. Rencananya mau naik taksi (karena ingin tiba di TIM sebelum pukul 10:00), tapi ketika sebuah bus KOPAJA melintas dengan aksi pengamen di sela penumpang yang berdesakan, saya pun membatalkan niat mencegat taksi. Dan, sebuah ide "aneh" menyesaki benak saya. Ketika bus KOPAJA berikutnya tiba di hadapan saya, buru-buru saya melompat naik. Dan....

"Mohon maaf penumpang yang budiman, supir dan kenek yang baik hati, karena saya pastilah akan menyita waktu dan kenyamanan Anda dalam perjalanan ini. Oh ya, belakangan ini kita akrab dengan dunia perbukuan. Setiap hari media mengabarkan buku, yakni bom buku."

Saya berhenti sejenak, menelan ludah. Mencoba membaca apa yang kira-kira berkelindan di benak para penumpang.

"Akan tetapi, ada kabar lain yang jauh lebih mematikan ketimbang bom buku. Kabar itu adalah ancaman ditutupnya PDS HB Jassin karena kekurangan dana operasional. Saya yakin, kita semua peduli pada peradaban bangsa. Saya juga yakin, kita semua peduli pada generasi setelah kita. Dan, jika PDS HB Jassin ditutup hanya karena alasan tak masuk akal, kekurangan dana, maka generasi mendatanglah yang akan menderita akibatnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun