Mohon tunggu...
Muhammad Khozin
Muhammad Khozin Mohon Tunggu... Relawan - seorang anak laki-laki

Tanganku mengetik karena hatiku tak pandai memendam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mata

20 Juni 2019   15:51 Diperbarui: 20 Juni 2019   16:03 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Murkamu terpancar, dengkimu naik ke permukaan

Lesumu jelas, nestapamu sayu

Pilumu abu-abu, sepimu gundah gulana

Sendirimu menyakitkan, tangismu tanpa terisak

Jengkelmu tercium, irimu menyedihkan

Sesak dadamu terumbar, kecemburuanmu menyala

Deritamu terbaca tanpa kata-kata

Bebanmu tergambar tanpa warna dan kuas

Lewat mata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun