Hai teman- teman, disini aku akan menceritakan perjalananku bagaimana aku bisa lolos SBMPTN 2020. Dicerita ini aku akan menceritakannya dalam  2 part.
Selamat membaca.
PERJALANANKU 1Â
Perkenalkan namaku Khotimatul Aliyah. Aku akan menceritakan bagaimana perjalananku dulu sampai bisa diterima di Perguruan Tinggi Negeri.Â
Aku  berasal dari keluarga yang kurang mampu, tapi aku bertekad untuk bisa kuliah terlebih bisa masuk ke salah satu Perguruan Tinggi Negeri. Aku adalah seorang lulusan SMK yang katanya sulit untuk bisa tembus di Perguruan Tinggi Negeri, namun akanku buktikan bahwa SMK pun bisa, sesuai slogan SMK yaitu SMK bisa.
Aku mulai mengenal bangku perkuliahan dari teman SMPku yang sebagian besar memilih melanjutkan pendidikan di bangku SMA setelah lulus SMP. Pada waktu itu teman- temanu sudah mulai belajar dan mempersiapkan diri untuk SBMPTN meskipun bisa dibilang mereka baru mencicipi bangku sekolah menengah. Aku pun dulu berpikir, kenapa mereka sudah susah- susah belajar untuk kuliah paahal baru masuk SMA?
Seperti namanya, SMK adalah sekolah menengah yang pembelajarannya lebih dominan ke praktik daripada teori, karena tujuan SMK adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. Aku pun saat masih kelas 10 elum terlalu memikirkan tentang dunia perkuliahan, tetapi teman- temanku yang di SMA selalu berusaha memberi pemahaman tentang dunia perkuliahan, sampai saat kelas 11 aku mulai berpikir, Â setelah lulus SMK aku mau bagaimana?
Setelah lama memikirkannya, pada saat kelas 12 aku mulai bertekad, Aku akan kuliah. Dengan berbekal niat yang telah aku tanamkan jauh di lubuk hati, aku mulai mencari tahu lebih banyak hal tentang perkuliahan. Mulai dari cara- cara masuk Perguruan Tinggi Negeri, biaya- biaya yang harus ditanggung, program- program studi perkuliahan dan melakukan persiapan untuk SBMPTN, sampai mengikuti tryout gratis di internet.
Saat aku memutuskan untuk kuliahtemanku berkata kalau SMK hanya bisa masuk di SOSHUM. Seketika aku kaget ketika SOSHUM itu mempelajari bidang ilmu sejarah, sosiologi, ekonommi, geografi, dan lainnya. Semua materi itu sangat sulit bagiku kecuali ekonomi mengingat aku adalah anak SMK ekonomi.
Tetapi sepertinya aku terlalu lama berpikir sampai aku menyadari bahwa memutuskan akan kuliah pada saat aku kelas 12, aku sudah terlambat. Hal itu kaenna beberapa hal yang wajib dilakukan seorang siswa SMK, contohnya Praktik kerja Industri( prakerind) atau praktik kerja lapangan atau sering disingkat dengan PKL.
Pada waktu itu pikiranku terbagi antara prakerind dan memahami pelajaran sekolah jadi sangat sulit untuk mencari sela agar bisa belajar SBMPTN. Selain itu kami anak SMK juga ada pengujian keterampilan di bidang jurusa kami yang sering disebut sebagai Uji kompetensi. Belum lagi belajar untuk persiapan Ujian Nasional setelah uji kompetensi, jadi otak anak SMK benar- benar diperas saat kelas 12.