Pembelajaran yang dilaksanakan secara daring semenjak adanya Covid-19 yaitu dimana peserta didik menggunakan sistem pembelajaran  secara  daring. Menurut saya sistem pembelajaran daring sudah lumayan efektif. Kegiatan pembelajaran daring berjalan dengan lumayan baik, meskipun  terdapat  suatu  kendala atau masalah dalam menggunakan aplikasi zoom dan google  meet,  yaitu  ada kendala dimana peserta didik masi kurang paham bagaimana menggunakan aplikasi tersebut, dan kendala yang lebih banyak ditemui adalah koneksi internet  yang lambat pada daerah peserta didik, pada akhirnya pembelajaran daring di MTs Al-Washliyah hanya menggunakan Grup WhatsApp saja. Saat ditengah proses pembelajaran ada peserta didik  yang  kurang  paham  atau  kurang jelas  shingga  guru bisa mengulangi penjelasannya agar peserta didik tersebut memahami materi yang diberikan oleh guru.
  Pembelajaran daring belum cukup efektif karena penyampaian materi dan  pemahaman beberapa para siswa kurang paham akan  materi  yang  disampaikan dosen sehingga peserta didik sulit memahami maksud materi yangdiberikan.
  Pada saat pendemi sekarang tenaga  pengajar  seperti  guru  harus  lebih  kreatif agar peserta didiknya tetap belajar dimasa libur sekolah gara-gara pendemi seperti ini, sedangkan tahun ajaran sekolah tetap berjalan, dimana setiap peserta didik mengikuti pelajaran dengan waktu yang sedikit dibandingkan dengan sebelum pandemi seperti ini. Guru juga mengajar harus sesuai kurikulum 2013, agar semua yang di inginkan di dalam kurikulum terjalankan walaupun di tengah pandemi seperti ini.
  Peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran secara daring, yaitu pembelajaran daring sebagai salah satu jalur arternatif pada masa pendemi sekarang ini, dengan demikian ini adalah alat penghubung pembelajaran jarak jauh, yang menjadi salah satu solusi pembelajaran di salah satu MTs tempat saya mengajar sebagai pengganti kegiatan pembelajaran tatap muka, meskipun terdapat beberapa kendala,  pembelajaran masih tetap berjalan.
Hambatan Sekolah di Pedesaan
  Namun persolannya tidak semua orang tua punya kapasitas dan waktu untuk membantu anak-anaknya belajar. Entah apa yang akan terjadi nanti terhadap pendidikan kita, pemerintah dituntut untuk bisa mencari formula bagaimana dunia pendidikan kita bisa berjalan dengan baik dan berkualitas.
   Memang Proses pembelajaran PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) bisa menjadi solusi meskipun masih dipandang kurang efektif dan ada konsekuensi bagi orang tua yang berpenghasilan menengah kebawah, karena harus didukung dengan fasilitas semisal handphone android atau laptop, belum lagi harus mengeluarkan biaya akses internet status kuota internet harus dipertimbangkan, belum lagi daerah-daerah yang akses internetnya belum terjangkau tentu nanti ada ketimpangan antara sekolah yang berada di perkotaan dan di daerah pedesaan, ada daerah yang tidak memiliki akses internet sama sekali, ini semua juga harus menjadi pertimbangan yang mesti diperhatikan oleh pemerintah, andaipun semua ini nanti diberlakukan semua ini harus dilakukan dengan cermat dan dengan catatan kurikulum yang jelas serta perlu penyederhanaan kurikulum pendidikannya.
Desain Pembelajaran Jarak Jauh
  Â
  Pembelajaran jarak jauh perlu dirancang secara matang agar dapat memfasilitasi pembelajaran peserta didik secara optimal. Banyak prinsip-prinsip desain pengajaran yang tersedia di literatur untuk melakukannya. Di sini saya akan  menawarkan  prinsip  'pengajaran sebagai interaksi' sebagai kerangka dalam mendesain pembelajaran jarak jauh. Mengapa prinsip ini?
Prinsip ini mengakui bahwa pengajaran melibatkan proses yang kompleks antar pelaku pembelajaran. Pelaku-pelaku pembelajaran tersebut saling tergantung satu sama lain. Â Â Â Â Â
   Peran pendidik dalam penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh adalah mengembangkan konten pembelajaran. Untuk melakukannya, pendidik tentu saja harus berpikir bahwa konten pembelajaran tersebut nantinya akan disampaikan secara daring. Asumsi ini krusial dalam pengembangan konten untuk pembelajaran jarak jauh. Kemudian, pendidik juga perlu untuk menentukan komponen-komponen konten pembelajaran tersebut, mempertimbangkan dan memperhatikan konten-konten pembelajaran yang sudah ada, dan terakhir mengembangkannya.