Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura Memberdayakan Potensi Alam Napo Laok Dengan Membuat Olahan Dari Kelapa
pengabdian masyarakat kelompok 02 Universitas Trunojoyo Madura memberikan pelatihan pengolahan produk olahan dari kelapa yang menjadi potensi alam Desa Napo Laok, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang Senin (10/07/2023). Tujuan diadakan pelatihan ini adalah memberikan pemberdayaan kepada masyarakat terkait hasil potensi alam desa yang memiliki nilai ekonomis.
MahasiswaMahasiswa Universitas Trunojoyo Madura di bawah bimbingan bapak Edy Purwanto S.Pd., M.A. sedang melakukan pengabdian masyarakat di Desa Napo Laok, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura. Dalam upaya meningkatkan pemanfaatan potensi lokal yang dimiliki Desa Napo Laok, mahasiswa ABDIMAS 02 UTM membuat produk olahan dari kelapa yang diberi nama Kembháng Manes khas Napo Laok.
ABDIMAS 02 UTM bersama dengan masyarakat melakukan pembuatan produk Kembháng Manes yang dapat dijadikan sebagai salah satu UMKM untuk menunjang pemasukan desa, dimana Desa Napo Laok adalah desa yang sedang mengembangkan sayapnya untuk menjadi desa wisata dan adat.
Acara tersebut dihadiri oleh beberapa ibu-ibu sekitar yang memiliki minat dan kesempatan untuk mengikuti kegiatan pemberdayaan ini. Para peserta pelatihan sangat berantusias untuk mengikuti pemberdayaan potensi alam yang desa miliki. Ibu-ibu desa Napo Laok bersemangat untuk mencoba secara langsung proses pembuatan olahan kelapa.
"Rasa dari Kembháng Manes ini sangat enak, gurih, dan sangat mudah untuk dibuat dengan bahan yang sederhana menghasilkan produk yang istimewa," ujar bu Karima.
Selain itu, menurut Bapak Abdul Basid, selaku kepala desa Napo Laok menyampaikan rasa terimakasih kepada mahasiswa pengabdian masyarakat UTM atas ide kreatif dalam pengelolaan kelapa yang menjadi potensi di desa ini. Kepala desa Napo Laok juga sangat mendukung adanya pemberdayaan sumber daya yang ada di desanya.
"Olahan produk ini sangat bagus dikembangkan, karena memanfaatkan potensi yang ada di desa ini, apabila nanti ada wisatawan yang membludak, kami tidak kesusahan mencari bahan yang akan dipakai. Rasanya juga gurih, enak, dan manis,serta kisaran harga yang akan dijualkan juga terjangkau untuk para wisatawan maupun warga sekitar yang ingin membeli," tuturnya.
Sementara itu, Anggra salah satu tim ABDIMAS 02 UTM berharap dengan adanya pemberdayaan ini, masyarakat dapat memanfaatkan potensi yang ada di desa, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dari kelapa. Anggra juga mengharapkan dengan adanya pemberdayaan ini masyarakat sekitar dapat paham akan pemanfaatan potensi yang dimiliki desa. Â
Tentunya dengan adanya pemberdayaan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dan sangat bernilai untuk pengembangan berwirausaha nantinya. Melalui pemberdayaan ini, masyarakat Napo Laok akan mendapatkan keterampilan baru dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam yang dimiliki. Pembuatan produk olahan dari kelapa ini diharapkan nantinya akan menjadi salah satu produk unggulan oleh-oleh khas dari Napo Laok.
"Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di Desa Napo Laok, masyarakat sekitar hanya sekadar menjualkan hasil kelapa secara langsung atau dikonsumsi secara pribadi, alih-alih mengolahnya menjadi suatu produk yang dapat memberikan nilai tambah terhadap produknya, sehingga diperlukannya pemberdayaan terhadap potensi lokal di desa ini," ujar Alifia