Mohon tunggu...
Khomariyah AnggunPitaloka
Khomariyah AnggunPitaloka Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa jurnalistik uin syarif hidayatullah

saya mahasiswa semester 2 di uin syarif hidayatullah, berada di fakultas dakwah dan ilmu komunikasi dan mengambil prodi jurnalistik, saya suka membaca dan menulis cerita, juga berakting.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterampilan dan Pengalaman mencegah Kecemasan dalam Beretorika

14 Mei 2024   20:35 Diperbarui: 14 Mei 2024   20:41 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merasa tidak percaya diri, takut melakukan kesalahan, dan merasa tidak nyaman di atas panggung adalah tanda-tanda kecemasan beretorika. Ini terjadi sebagai respons terhadap ancaman yang dianggap ada, meskipun mungkin ancaman tersebut tidak benar-benar terjadi. Ancaman ini termasuk perasaan negatif, ketidakmampuan berkomunikasi, takut gagal, dan khawatir dinilai buruk oleh pendengar.

Siapa pun bisa mengalami kecemasan beretorika, bahkan mereka yang memiliki kemampuan tinggi, karena mereka mungkin merasa kompetensi mereka sedang diuji saat berbicara di depan umum. Relaksasi bisa membantu mengurangi kecemasan ini.

Menghadapi senior atau pembicara yang sangat terampil bisa menyebabkan ketegangan beretorika. Membangun rasa percaya diri sangat penting untuk mengatasi situasi ini, karena ini adalah kunci untuk sukses berbicara di depan umum.

Rasa takut berbicara di depan umum juga bisa muncul dari situasi yang tidak terduga, seperti mati lampu yang menghalangi penggunaan catatan. Mengatasi situasi seperti ini bisa dilakukan dengan improvisasi, percaya diri, dan tidak takut melakukan kesalahan.

Kecemasan beretorika dapat muncul jika gaya bicara seorang pembicara mirip dengan pembicara lain. Dalam situasi seperti ini, menjadi diri sendiri, percaya diri, dan tidak takut melakukan kesalahan adalah penting. Menguasai gaya bicara para orator ulung juga bermanfaat.

Kecemasan yang timbul dari pengalaman pribadi atau melihat orang lain gagal karena tekanan publik bisa diatasi dengan menemukan akar masalahnya, mempersiapkan diri dengan baik, dan percaya diri bahwa pengalaman buruk yang sama tidak akan terjadi.

Penyebab utama kecemasan beretorika adalah kurangnya keterampilan dan pengalaman, yang mengubah masalah teknis menjadi masalah psikologis. Mengatasinya bisa dilakukan dengan banyak berlatih, mempelajari gaya bicara orator handal, dan menghilangkan rasa takut salah. Figur publik juga bisa mengalami kecemasan, khawatir jika kesalahan mereka akan menjadi viral.

Singkatnya, cara mengatasi kecemasan beretorika meliputi relaksasi, berpikir positif, tidak takut salah, percaya diri, latihan, persiapan, konsentrasi, dan menghindari tekanan publik. Penting untuk memahami bahwa kecemasan beretorika adalah kondisi psikologis alami yang bisa dialami oleh siapa saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun