Mohon tunggu...
Kholis Ardiansyah
Kholis Ardiansyah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Study at Psychology | UIN Maliki Malang | Never Stop to #Process |

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Manifest Opium Abad 20

23 September 2014   07:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:52 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sherlock Holmes, tokoh fiksi legendaris garapan Sir Arthur Conan Doyle mencari petunjuk terkait kasusnya. Opium menjadi salah satu obyek kunci mengungkap kebenaran. Penggunaan opium untuk sensasi diri peghisapnya ternyata ditemukan Holmes pada suatu desa. Mereka terlihat berjejer menikmati aroma yang menembus nadi – nadi mereka. Bahkan menjadi sesuatu yang wajib, mirip apa yang dilakukan warga Taliban, Afghanishtan yang menjadi pencaharian.



Istilah opium sendiri merupakan getah buah Papaver sommiferum yang belum masak, dikeringkan (mempunyai daya memabukkan dan membius). Biasanya dimakan atau dihisap dengan pipa. Meminjam istilah tersebut, dapat dianalogikan dengan serangkaian serangan Israel atas Palestina. Sebenarnya serangan ini pernah dilakukan Hitler atas nama Nazi yang membawa misi tersendiri. Tragedi Bencana merupakan isu [publik, ketika Negara Jerman menduduki ras Yahudi, Polandia, Rusia, Belarusia-Serbia, Dari Afrika, dan Asia. Mereka pendapat ras merke di bawah arya, Hitler menyapu bersih ras – ras tersebut dengan korban banyak pada ras. Mereka dihukum mati, untuk ditembak secara berkumpul, penyiksaan, kamar gas dan sebagainya.

Sementara di Afrika Selatan, terjadi politik apartheid dimana ada perbedaan ras. Ras kulit putih yang minoritas menguasai Afrika Selatan daripada penduduk pribumi sendiri. Mereka dilarang atau dibatasi ruang geraknya oleh orang kulit putih. Mereka dilarang berbelanja di swalayan, menggunakan temat umum, dan sebagainya. Apalagi ketika piala dunia Sepakbola Amerika diadakan di Afrika Selatan, kebijakan untuk menentukan kapten tim ditentang. Alasannya kapten ersebut bukan dari pendduk asli pribumi. Dan akhirnya politik apartheid benar – benar dihapuskan setelah pemerintahan berada di tangan Nelson Mandela. Selanjutnya gebrakan Mandela membuat gerakan NoRacism semakin nyaring. Fakta yang bisa kita lihat bagaimana perlindungan pada pesepakbola Afrika ketika menjadi obyek rasis, di liga – liga Eropa.

Ternyata opium tersebut yang sebenarnya membahayakan, tetapi mampu menguntungkan pihak – pihak lain. Unsur – unsur politis dijadikan alat untuk membius sasaran tembak, bukan menjadi alat yang tepat. Obyek dibiarkan menghisap opium tersebut, kemudian mereka menguasai hak atas mereka. Melihat hal tersebut bagaimana dengan penyerangan Israel atas Palestina? Apakah opium tersebut akan diberikan kepada ras – ras tertentu? Wallahu ‘alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun