Mohon tunggu...
Kholis Ardiansyah
Kholis Ardiansyah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Study at Psychology | UIN Maliki Malang | Never Stop to #Process |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Nuts Negeriku

14 Mei 2015   01:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:04 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pusaka abadi nan jaya..
Sebait lagu itu, membakar darah kami..
Penuh harap akan hasrat makna..
Mata kami melihat..
Mulut kami berbicara..
Hati kami bergetar..
Bersamaan dengan nuts-nuts, denting piano..

Lagu itu terus kudengar..
Di dalamya terdesir doa..
Hening kami mengucapkannya, berulang - ulang..
Seakan dekat jarak kami dengan harapan..
Dan menaruh makna dalam tiap baitnya..

Lagu itu terus kudengar..
Rona nuts-nuts itu menghujam lagi..
Proyeksi harapan tercermin jelas dan semakin jelas..
Lebih dalam, membangkitkan kesadaran..
Labih dalam, membangkitkan pengetahuan..
Lebih dalam, membangunkan ruang gerak kami..

Lagu itu masih kudengar..
Pelan sekali..
Kali ini lebih hening, seakakan memekik hati kami..
Cakrawala cermin yang merona itu..
Menjadi abu dalam cawan bermuka sedih..
Bayangan cermin berubah menjadi kabut...
Kami murung jadinya..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun