Mohon tunggu...
Kholil Rokhman
Kholil Rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - IG di kholil.kutipan

Manata hati merawat diri

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Caniggia, Pelari Cepat yang Memilih Jadi Pesepak Bola

16 Februari 2020   10:54 Diperbarui: 16 Februari 2020   10:47 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama Claudio Caniggia mencuat di Piala Dunia 1990. Saat itu, dia berjasa besar membawa Argentina lolos ke final. Lelaki yang sudah lama gantung sepatu ternyata memiliki kehebatan di ajang lari jarak pendek. Namun, Caniggia memutuskan untuk memilih sepak bola sebagai jalan hidup.

Caniggia memiliki kecepatan luar biasa di masa mudanya. Pria berambut gondrong yang lahir pada 1967 itu adalah pelari jarak pendek yakni 100 meter. Caniggia pernah mengikuti kejuaraan di tingkat provinsi. Kecepatannya luar biasa. Dikutip fifa.com, Caniggi bisa berlari 100 meter di bawah 11 detik. Karena kecepatan itulah, dia dijuluki El Hijo del Viento alias Putra Angin.

Caniggia juga ambil bagian dalam lari 200 meter, 400 meter, dan lompat jauh. Namun, setelah berusia 15 tahun, Caniggia memutuskan menjadi pesepakbola. Caniggia bergabung dengan akademi River Plate, sebuah klub raksasa di Argentina.

Kecepatan Caniggia sangat bermanfaat di dunia sepak bola. Kecepatannya itu bisa dilihat salah satunya saat Argentina melawan Kamerun di ajang Piala Dunia 1990. Saat itu, pada sebuah momen, Caniggia mampu berlari sangat cepat yang tak bisa diganggu para pemain Kamerun. Akhirnya, satu orang pemain Kamerun, Benjamin Massing melalukan tekel horor yang berujung kartu merah.

Piala Dunia 1990 memang jadi panggung bagi Caniggia. Sebagai penyerang, Caniggia berjasa bagi Argentina. Caniggia mencetak dua gol di Piala Dunia 1990 yakni saat mengalahkan Brasil 1-0 di babak 16 besar dan saat semifinal melawan Italia. Sayangnya, karena akumulasi kartu, Caniggia tak bisa membela Argentina di final. Argentina pun kalah 0-1 dari Jerman Barat.

Usai Piala Dunia 1990, nama Caniggia tercoreng karena dia menggunakan obat terlarang. Imbasnya Caniggia dihukum tak boleh bermain sepak bola lebih dari satu tahun. Saat itu, Caniggia bermain di AS Roma.

Di Piala Dunia 1994, Caniggia kembali menjadi andalan Argentina. Sayang, saat itu Argentina kandas di babak 16 besar setelah kalah 2-3 dari Rumania. Di tahun 2002 ketika usianya sudah 35 tahun, Caniggia masih masuk di skuat Argentina untuk ajang piala dunia. Sayangnya, di Piala Dunia 2002, Caniggia tak pernah dimainkan, dan bahkan mendapatkan kartu merah.

Caniggia mengakhiri karier di dunia sepak bola pada tahun 2012 saat berusia 45 tahun. Semasa menjadi pemain sepak bola, Caniggia membela banyak klub di antaranya River Plate, Hellas Verona, Atalanta, AS Roma, Benfica. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun