Mohon tunggu...
Kholil Rokhman
Kholil Rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - IG di kholil.kutipan

Manata hati merawat diri

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Little Crespo" Ini Makin Meredup

26 Oktober 2017   22:34 Diperbarui: 26 Oktober 2017   23:03 2012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Franco Di Santo, sumber foto: Getty Image

Awal muncul di kancah persepakbolaan, lelaki yang satu ini sudah bikin ngiler pemain seusianya. Di usia 19 tahun, dia sudah berbaju klub raksasa Inggris, Chelsea pada tahun 2008. Dialah Franco Di Santo, penyerang berkebangsaan Argentina. Di masa awal, dia dijuluki Little Crespo. Dia digadang jadi penerus Hernan Crespo di Timnas Argentina. Crespo adalah penyerang legendaris Argentina.

Di usia yang sangat muda, Santo bermain dengan pemain kelas dunia seperti Didier Drogba, Michael Ballack, Frank Lampard, Michael Essien, dan lainnya. Hanya saja, Santo tak berumur panjang di Chelsea. Dia hanya bermain satu musim pada 2008-2009. Bermain delapan kali, Santo tak mampu membuat satu gol bagi Chelsea di ajang Liga Inggris.  

Setelahnya Di Santo dibuang ke Blackburn Rovers. Namun, di klub juara Liga Inggris 1994-1995 itu, Santo juga tak berkembang dengan bagus. Diberi kesempatan bermain 22 kali di Blackburn, Santo hanya membuat satu gol di ajang Liga Inggris.

Semusim di Blackburn, Santo pergi ke Wigan Athletic. Sama saja, di Wigan, Santo juga tak istimewa. Dia hanya membuat 13 gol dalam tiga musim di Liga Inggris. Sebuah pencapaian yang buruk bagi seorang yang dipasang sebagai tukang gedor gawang lawan.

Tapi uniknya, di tengah performa jeblok itu, Santo malah dipanggil Timnas Argentina di bawah Alejandro Sabella. Dia bermain untuk Timnas Argentina di laga uji coba melawan Arab Saudi pada 2012.

Setelah pemanggilan mengejutkan itu, Santo kembali tenggelam. Di musim 2013-2014, Santo bermain untuk Werder Bremen. Di klub asal Jerman itu, Santo hanya membuat empat gol di musim 2013-2014 pada ajang Liga Jerman. Uniknya lagi, di tengah performa tak memuaskan itu, dia kembali dipanggil ke Timnas Argentina jelang Piala Dunia 2014. Dia masuk dalam skuat Timnas Argentina jelang Piala Dunia 2014. Pemanggilan Santo ini memunculkan cibiran. Apalagi, masih ada Carlos Tevez yang sebenarnya jauh lebih baik dari Santo, tapi tak dipanggil ke Timnas Argentina.

Namun, Santo hanya jadi pajangan. Sebelum Piala Dunia 2014 dilaksanakan dilakukan eliminasi oleh Alejandro Sabella. Santo termasuk pemain yang disingkirkan. Publik pun menilai hal itu wajar. Hanya saja, pertanyaan yang belum terjawab adalah kenapa Santo sampai bisa masuk Timnas Argentina?

Di musim 2014-2015, Santo masih bermain untuk Werder Bremen. Namun, tetap saja dia tak bisa menjadi striker yang mematikan. Sekalipun membaik di musim kedua di Bremen, Santo hanya membuat 13 gol di Liga Jerman. Performa itu membuat Santo dijual ke Schalke 04.

Tercatat, sudah tiga musim terakhir Santo berbaju Schalke. Selama tiga musim belakangan, dia hanya membuat tiga gol di Liga Jerman. Sebuah pencapaian yang sangat buruk untuk ukuran striker. Di usia 29 tahun saat ini, Santo sepertinya memang tak terlalu bagus. Dia pun sepertinya jauh dari seorang Hernan Crespo. (*)  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun