Mohon tunggu...
Kholil Rokhman
Kholil Rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - IG di kholil.kutipan

Manata hati merawat diri

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menotti, Satu-satunya Pelatih Juara Piala Dunia Junior dan Senior

29 Juni 2017   07:20 Diperbarui: 29 Juni 2017   07:26 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejak tahun 1977, digelar Piala Dunia Junior U-20. Piala dunia ini melengkapi Piala Dunia Senior yang sudah dilakukan sejak 1930. Tak banyak orang yang secara undividu sukses di dua ajang beda level tersebut. Salah satu dari yang langka tersebut adalah Cesar Luis Menotti, pelatih gondrong dari Argentina kelahiran tahun 1939.

Menotti sampai saat ini adalah satu-satunya pelatih yang mampu membawa negara juara di Piala Dunia Junior dan Piala Dunia Senior. Menotti membawa Argentina Junior juara Piala Dunia Junior 1979. Saat Piala Dunia Junior itu Argentina mengandalkan Diego Maradona yang masih berusia 18 tahun. Salah satu tim yang merasakan keperkasaan Argentina Junior adalah Timnas Indonesia Junior.

Argentina mampu membantai Indonesia 5-0 di babak grup Piala Dunia Junior 1979. Saat itu Ramon Diaz membuat tiga gol dan Maradona membuat dua gol. Saat itu beberapa nama yang masuk skuat Indonesia Junior adalah Bambang Nurdiansyah, Subangkit, dan Mundari Karya. Di final, Argentina mengalahkan Uni Soviet dengan skor 3-1. Kala itu adalah kali pertama Argentina juara Piala Dunia Junior. Belakangan diketahui jika Argentina sampai saat ini adalah tim tersukses di ajanh Piala Dunia U-20 tersebut dengan juara enam kali.

Setahun sebelum juara Piala Dunia Junior 1979, Menotti mampu membawa Argentina juara Piala Dunia Senior pada 1978. Kala itu di bawah asuhan Menotti, Argentina juara Piala Dunia 1978 setelah mengalahkan Belanda di final dengan skor 3-1. Saat Piala Dunia 1978, bintang Argentina adalah Mario Kempes. Penyerang berambut gondrong itu mampu membuat enam gol selama turnamen. Pemain yang pada dekade 90-an pernah membela Pelita Jaya, Indonesia itu, jadi topskor Piala Dunia 1978.

Di Piala Dunia 1978 Menotti melawan arus dengan tak menyertakan bintang belia, Diego Maradona ke dalam tim. Saat itu, Maradona masih berusia 17 tahun. Menotti beralasan jika Maradona terlalu muda untuk mendapatkan tekanan bermain di Piala Dunia 1978. Dengan dua prestasi Menotti tersebut, sampai saat ini tak ada pelatih yang mampu membawa tim juara piala dunia junior dan senior. Selain Menotti, ada beberapa pemain yang mendapatkan prestasi individu di dua ajang tersebut.

Oleg Salenko adalah salah satunya. Dia mampu menjadi topskot piala dunia junior dan piala dunia senior. Salenko jadi topskor Piala Dunia U-20 pada 1989. Saat itu, Salenko yang bermain untuk Uni Soviet membuat enam gol. Lima tahun setelahnya, Salenko yang membela Rusia, mampu membuat enam gol di Piala Dunia Senior 1994. Dia menjadi pencetak gol terbanyak turnamen bersama Hristo Stoichkov dari Bulgaria dengan enam gol.

Diego Maradona juga mendapatkan dua gelar individu di dua ajang tersebut. Maradona menjadi pemain terbaik Piala Dunia Junior 1979 dan Piala Dunia Senior 1986. Prestasi Maradona ini diikutu oleh Lionel Messi. Messi menjadi pemain terbaik Piala Dunia Junior 2005 dan pemain terbaik Piala Dunia Senior 2014. Hanya saja, Messi belum bisa membawa Argentina juara Piala Dunia Senior. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun