Mohon tunggu...
Kholilul Rohman Ahmad
Kholilul Rohman Ahmad Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Publikasi merdeka dan beradab

Suka menulis, membaca, dan fotografi. Tinggal di Jakarta dari Magelang Jawa Tengah. Menulis menyimpul kata-kata, yang terucap menjadi tertulis, agar indah dan riang gembira.

Selanjutnya

Tutup

Politik

IPNU-IPPNU Berperan Strategis dalam Penguatan Politik NU

7 Juli 2013   19:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:53 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cirebon, Jawa Barat | www.gardapancasila.blogspot.com | Generasi muda NU dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mempunyai peranan strategis dalam upaya memperkuat sosial politik NU di pentas nasional. Peranan itu terletak pada penyiapan generasi penerus sejak di bangku sekolah dan pesantren. Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Panitia Ahmad Baidlowi dalam acara Pendidikan Kader Pancasila Partai Kebangkitan Bangsa (Dik Kapan PKB) di NU Centre Gedung PCNU Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (6/7/2013). Dikatakan, para kader NU muda dalam IPNU harus mampu memahami posisinya sebagai bagian strategis dalam keluarga besar NU. "IPNU dan IPPNU sebagai badan otonom bidang pelajar dan santri dituntut untuk mewujudkan kader-kader NU yang menjunjung tinggi nilai-nilai Aswaja. Inilah tantangan zaman yang harus dihadapi dengan cerdas," ujar Pengurus Cabang IPNU Cirebon itu. Sementara itu, dalam sambutan Ketua LPP DPC PKB Kabupaten Cirebon, Muhammad Fahrurozi, menyatakan terima kasih atas kerjasama dan guyub rukun semua panitia terdiri dari IPNU dan IPPNU yang telah sukses mengorganisir kegiatan Dik Kapan PKB sejak persiapan sampai pelaksanaan. "Ini kegiatan untuk peningkatan wawasan kebangsaan dan kenegaraan. Untuk meningkatkan kualitas keberpihakan kebangsaan bagi generasi muda," ujar Fahrurozi mewakili anggota FPKB MPR RI, Dedi Wahidi, yang tidak bisa hadir karena ada acara di DPW PKB Jawa Barat. Materi pertama setelah pembukaan dipaparkan tema Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara disampaikan oleh Zaenal Arifin Waud, Ketua FPKB DPRD Kabupaten Cirebon. Dengan gaya berorasi kadang seperti guru di sekolah, Zaenal mampu memahamkan Pancasila sila per sila kepada peserta sosialisasi. Usai istirahat dan shalat dhuhur, materi Kontribusi NU terhadap Tegaknya NKRI disampaikan oleh narasumber Eman Hermawan. Materi ini mengantarkan peserta tentang pentingnya memahami peran sejarah NU dalam menegakkan keutuhan NKRI. Dikatakan, sejak Indonesia belum lahir tradisi dan amaliah NU sudah ada di sini. Lalu untuk memperkuatnya para tokoh NU saat itu mendorong kita harus merdeka dan punya negara sendiri. Jadi jelas banget peran NU untuk keutuhan Indonesia. Tidak perlu diragukan lagi," kata Eman di depan peserta terdiri kader muda dan caleg DPRD. Materi Mabda' Siyasi dan Citra Diri Kader Politik disampaikan Achmad Maulani. Materi ini disampaikan untuk meneruskan ghirah berjuang bagi generasi muda NU melalui jalur politik. "Profesi paling mulia adalah politisi," kata Maulani mengutip Al Ghazali. Materi pungkasan disampaikan Kholilul Rohman Ahmad, yaitu Strategi Memahami Pemilu 2014 dalam Konteks Politik di TPS. Dalam kesempatan ini Kholilul juga mempresentasikan Garis-Garis Besar Perjuangan PKB melalui program pemberdayaan rakyat dalam rangka mengemban amanat NU menghadapi pemilu 2014. "Kunci politik NU hari ini berada di TPS. Di tiap tempat tinggal Anda semua saat pemilu besok pasti ada TPS. Betul? Berapa suara NU di TPS itu? Berapa yang mencoblos PKB?," kata Kholilul. Acara Dik Kapan PKB di Cirebon berlangsung meriah, lancar dan edukatif meski sound system dan gaung suara di gedung NU Centre itu membuat agak terganggu komunikasi narasumber dan peserta. Terlebih tidak ada operator sound yang stand by saat narasumber berbicara. Lima microphone yang ada semuanya mengalami lelah fungsi. Terutama mic non kabel yang naik turun frekuensinya sehingga membuat narasumber sering menghentikan bicara. Untung fasilitator acara sejak dibuka sampai ditutup dipegang oleh Leni Marlina yang cukup efektif mengelola forum. -kra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun