Jakarta, www.fraksi.pkb.or.id,-- Menyusul meletusnya bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah, Garda Bangsa sebagai underbow Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menyatakan prihatin. Sebab aksi ini jelas menodai toleransi umat beragama di Indonesia. Ketua Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa Sandy Nayoan menyatakan, aksi bom di Kepunton Solo telah menyadarkan kepada kita semua bahwa jaringan terorisme di Indonesia belum sepenuhnya mati. "Mereka masih terus bergerak, mengorganisir diri, melakukan pengkaderan dan terus mengintai untuk mencari waktu tepat lalu melakukan serangan-serangan mematikan," kata Sandy. Menurutnya, upaya prefentif yang dilakukan aparat penegak hukum pihak kepolisian dalam memberantas aksi terorisme dengan menangkap dan menghukum mati para pelaku teror ternyata tidak membuat jera para pelaku terorisme. "Bahkan, aksi mereka dari hari ke hari semakin nekat," katanya. Sandy melanjutkan, tentu saja aksi terorisme seperti itu melecehkan upaya yang telah dan terus dilakukan para tokoh lintas agama. Selama ini mereka tak kenal lelah memupuk dan mengembangkan semangat toleransi keberagamaan di Indonesia. "Mereka melakukan itu karena nyata-nyata aksi nekat bom bunuh diri jadi ancaman terhadap nilai-nilai kebhinekaan. Untuk itu, kami Garda Bangsa siap untuk menjaga pluralisme Indonesia," imbuhnya menutup percakapan. (bill/man)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H