Mohon tunggu...
Kholilul Rohman Ahmad
Kholilul Rohman Ahmad Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Publikasi merdeka dan beradab

Suka menulis, membaca, dan fotografi. Tinggal di Jakarta dari Magelang Jawa Tengah. Menulis menyimpul kata-kata, yang terucap menjadi tertulis, agar indah dan riang gembira.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dik Kapan PKB Banjarnegara: Investasi Politik Lewat Silahturrahim

1 Juli 2012   11:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:22 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_192124" align="alignleft" width="591" caption="Ketua Dewan Syuro PKB Banjarnegara KH Ahmad Ngisom Al-Hafidz memimpin doa untuk kemenangan PKB dengan mengajak peserta Dik Kapan PKB kirim hadiah Alfatihah khusus untuk para pendiri PKB wa bilkhusus Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Di Ponpes Al-Fatah, Parakancanggah, Banjarnegara (30/6/2012)."][/caption] Parakancanggah | Banjarnegara | www.green.pkb.or.id || Bersilahturrahim atau saling berkunjung sesama rakyat merupakan investasi politik paling utama bagi kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di tengah pergulatan politik kontemporer yang cenderung mengutamakan uang dan iming-iming proyek besar serta jabatan tinggi. Ketika persaingan antar parpol berbasis modal finansial kian menajam, kader PKB hendaknya lebih memperkuat solidaritas dan jalinan silahturrahim agar kerekatan dan soliditas partai tidak mudah digoyahkan oleh uang. Gagasan tersebut disampaikan Sekretaris Lembaga Pemenangan Pemilu DPP PKB Zainul Munasichin dalam acara Pendidikan Kader Pancasila (Dik Kapan PKB) di Pondok Pesantren Al-Fatah, Parakancanggah, Banjarnegara, Jawa Tengah (30/6/2012). Hadir dalam acara tersebut Ketua DPC PKB Banjarnegara Gus Najib, Ketua Dewan Syuro PKB KH Ahmad Ngisom Al-Hafidz, Sekretaris Nahdlatul Ulama (PCNU) KH Drs Wahid Basyari, Pegawai Kesbanglinmas Pemkab Banjarnegara Hadi Siswoyo, Pengasuh Ponpes Al-Fatah KH Hasyim Hasan Fatah, Anggota Fraksi PKB MPR Ida Fauziyah, Wasekjend DPP PKB Luluk Nurhamidah, Pengurus PB Nahdlatul Ulama Taufiq Abdullah, Pengurus DPC PKB Purbalingga, DPC PKB Kebumen, dan seratusan kader PKB se-Banjarnegara. Dikatakan, PKB sebagai partai politik yang didirikan Nahdlatul Ulama diharapkan lebih mengutamakan konsolidasi berbasis ajaran dan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Sebab salah satu kekayaan utama PKB untuk bertarung dengan kekuatan politik lain adalah Aswaja. Menurut Zainul, dulu banyak pengamat meramalkan PKB bakal hilang dari percaturan politik nasional pada Pemilu 2009 akibat konflik internal yang hebat. Namun ternyata masih eksis sampai sekarang. Setelah diteliti mendalam, ternyata hal tersebut tidak lepas dari konsistensi PKB menjaga nilai-nilai Aswaja-nya NU dan tradisi silahturrahim. "Apalagi PKB didirikan oleh para sesepuh NU termasuk Gus Dur," ujar Zainul di depan seratusan peserta Dik Kapan PKB disambut tepuk tangan serentak. Pancasila Jaga Negara tidak Tersesat Anggota FPKB MPR Ida Fauziyah, mengatakan, pelaksanaan pendidikan kader pancasila ini merupakan program MPR bertujuan memperkokoh pendasi kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia yang kian mengkuatirkan dewasa ini. Indikasinya semakin hari ada tren meningkat terhadap kelunturan paham Pancasila. "Bahkan ada juga tren radikalisme yang menggoyahkan sendi-sendi negara sudah masuk ke badan negara dan banyak berkembang di daerah-daerah," tutur Ida. Katanya, paling menyedihkan juga terbukti adanya berbagai survei menyatakan banyak gerakan radikalisme yang mempertanyakan pancasila. Tren ini angkanya terus meningkat dan mengejutkan kita bersama. Bahkan mereka juga mempunyai pemikiran utk mencari ganti falsafah negara selain Pancasila. "Oleh sebab itu, menyadari bahwa PKB sebagai partai dilahirkan Nahdlatul Ulama yang secara tegas memberikan pengakuan kepada Pancasila dan NKRI, maka wajib hukumnya bagi PKB untuk terus membentengi warganya dengan memberikan pendidikan politik Pancasila agar tidak tersesat dan menjauh dari Pancasila," kata Ida dalam sambutan pembukaan Dik Kapan PKB. Indonesia Semakin Jaya Pegawai Kesbanglinmas Hadi Siswoyo memandang, penghargaan kepada para pendiri bangsa Indonesia mulai luntur karena pengaruh budaya luar dan kemajuan teknologi. Atasnama Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Hadi menyampaikan ucapan terima kasih kepada PKB sebagai penyelenggara acara ini. Ia berharap para kader PKB makin memperkuat jiwa nasionalisme untuk kepentingan republik ini. Sehingga ketika melangkah ke dunia politik tidak salah sasaran dan salah langkah. Sehingga kepentingan rakyat banyak senantiasa diutamakan, dipikirkan dan dibangunkan kembali. "Agar Indonesia semakin jaya kembali dan semakin dihargai oleh bangsa-bangsa lain," kata Hadi dalam sambutan atasnama pemerintah. "Dapil PKB" Ketua DPC PKB Banjarnegara Gus Najib menyatakan siap membesarkan PKB Banjarnegara menjadi basis kemenangan Pemilu 2014. "Pemilu 2009 Dapil Jawa Tengah VII belum berhasil menyumbang suara PKB sehingga gagal mendudukkan kadernya di DPR RI. Tapi untuk Pemilu 2014, Insya Allah kami siap bekerja cerdas untuk merebut kursi DPR RI. Minimal satu kursi DPR RI untuk PKB disumbang dari 'dapil PKB'," kata Gus Najib. Daerah Pemilihan Jawa Tengah VII meliputi Purbalingga, Kebumen, dan Banjarnegara (disingkat Dapil PKB). | kholilul rohman ahmad | KETERANGAN FOTO: Ketua Dewan Syuro PKB Banjarnegara KH Ahmad Ngisom Al-Hafidz memimpin doa untuk kemenangan PKB dengan mengajak peserta Dik Kapan PKB kirim hadiah Alfatihah khusus untuk para pendiri PKB wa bilkhusus Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Di Ponpes Al-Fatah, Parakancanggah, Banjarnegara (30/6/2012). | Foto: KRA |

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun