Mohon tunggu...
Kholil Moh
Kholil Moh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ordinary

Fly with your dreams

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menarik Minat Beli Ulang Konsumen pada TikTok Shop

22 Desember 2022   12:32 Diperbarui: 22 Desember 2022   16:27 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semakin pesatnya perkembangan teknologi telah membuat semakin mudahnya kehidupan masyarakat dalam beraktvitas atau dalam kegiatan sehari-hari. Kemudahan yang dirasakan salah satunya yaitu dalam melakukan transaksi jual beli yang dulunya dilakukan secara pergi ke pasar atau ke toko yang bertemu dan melakukan transaksi secara fisik akan tetapi pada saat sekarang masyarakat sudah melakukan pembelian secara online atau yang lebih dikenal dengan istilah e-commerce. Di indonesia perkembangan e-commerce sangat pesat, hal ini terlihat sejak tahun 2014 saja penjualan online di negara ini sudah mencapai US$ 1,1 Miliar yang dicatat oleh Euromonitor. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, industri e-commerce di Indonesia meningkat 17 persen dalam 10 tahun terakhir.

Pada tahun 2018 perkembangan e-commerce di Indonesia semakin mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dengan di barengi oleh beberapa toko online yang sangat familiar yaitu tokopedia, shopee, bukalapak, blibli, dan lain sebagainya. Hal initerjadi karena karena peluangnya semakin hari semakin besar terutama bagi kaum generasi millenial. Menurut Indonesia Milleniel Report tahun 2019, generasi millenial sangat suka mencari perbandingan harga, fitur, promo dan kualitas produk dari berbagai toko oline sebelum memutuskan untuk membeli produk yang ia inginkan atau butuhkan. Perkembangan e-commerce tersebut tidak lepas dari upaya dukungan pemerintah yang tertuang dalam Perpres No. 74 Tahun 2017 tentang Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional berbasis Elektronik (Road Map e- Commerce).

Ketika dilihat dari beberapa e-commerce di indonesia terdapat beberap toko online atau ecommerce akan tetapi yang paling bar diantara kompetitornya adalah Tiktok Shop, Tiktok shop merupakan toko online milik Tiktok yang dimana aplikasi yang sedang naik daun dan banyak dikunjungi oleh orang dari seluruh dunia, sehingga tidak heran jika Tiktok shop cepat familiar dikalangan para pengguna aplikasi tiktok. Jadi yang dulunya belanja di toko online yang lain sekarang banyak dari pengguna aplikasi tiktok yang beralih ke tiktok shop untuk memenuhi kebutuhannya yang biasa di beli di toko online yang lain.

Dengan meningkatnya jumlah e-commerce di Indonesia, membuat konsumen mepunyai banyak pilihan dan perbandingan dan menuntut kualitas yang lebih baik, kenyamanan dan kemudahan. Promosi yang tepat dan baik dijalankan Tiktok apalagi dengan memberikan fitur FYP (For Your Page) secara random sehingga kadang muncul secara spontan kepada pengguna yang sedang asyik nonton video di tiktok. Selain itu komunikasi mulut ke mulut atau word of mouth dapat menjadi promosi yang efektif  bagi perusahaan karena akan lebih memberikan kepercayaan dan dorongan pertimbangan untuk melakukan pembelian. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke 4 di dunia dengan pengguna aktif media sosial sebanyak 160juta atau 59 persen dari total penduduk Indonesia. (Jayani, 2020).

Namun tidak hanya promosi saat ini dalam kondisipasar yang kompetitif dan loyalitas konsumen adalah kunci kesuksesan sebuah perusahaan. dengan demikian pemasaran saat ini merupakan pertempuran persepsi konsumen dan tidak lagi hanya sebatas persaingan produk. Karena dalam satu produk yang memiliki spesifikasi yang sama akan tetap memiliki persepsi yang berbeda dimata konsumen. Oleh karena itu promosi harus dilakukan bagaimana dapat sampai terhadap mindset konsumen yang yang dapat menjadikan persepsi yang baik, ketika konsumen sudah memiliki persepsi yang baik makan kepuasan konsumen tetap harus dijaga agar persepsi baik tersebut sesuai dengan yang diharapkan.

Kepuasan konsumen merupakan tujuan utama bagi setiap aktivitas bisnis dan menjadi faktor penting dalam menciptakan loyalitas dan meningkatkan reputasi perusahaan (Firmansyah, 2019), sedangkan menurut Pranadita (2018) mencapai tingkat kepuasan konsumen adalah tujuan utama dalam pemasaran. Hal ini disebabkan karena pembelian berikutnya dilakukan ketika konsumen merasa puas. Konsumen Tiktok Shop akan mengevaluasi apakah merasa puas atau tidak dari pelayanan yang diberikan. Puas atau tidaknya konsumen dapat tecermin dari prilaku dalam melakukan pembelian ulang.

Dalam era globalisasi seperti ini bukan hanya fokus untuk mencari barang kebutuhan, tapi kesenangan dalam belanja juga diperhatikan oleh konsumen sama halnya di dalam tiktok shop, ketika konsumen merasa jenuh maka konsumen bisa menonton berbagi video hiburan edukasi dan sebagainya dalam satu aplikasi tiktok.

Sekian saja, terimakasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun