Mohon tunggu...
Siti Kholillah
Siti Kholillah Mohon Tunggu... -

'' Kita ini Satu'' ..\r\nAku nyata,kamu pun juga nyata,dua kekuatan yang saling mencintai, terikat pada pena dengan tinta air mata, dan tertulis dalam guguran dedaunan kering. Writer Cilik Pemikat Hati ^.^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dear .. Dia yang Masih Dirahasiakan Allah

9 September 2014   03:13 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:15 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Katakan " I love you " sejuta kali tak secuil pun hatiku untukmu .. Kirimkan jutaan bait romantis untukku,sedikitpun hatiku tak terkesan olehmu .. Dibalik bukit sana aku menunggumu dengan setia, menghargai waktu. Hati yang terjatuh dan terluka,merobek malam,menoreh seribu duka, sekarang .. aku retak, hancur bagai cermin, berserakan, sebelum menghilang diterpa angin. Aku pun menghilang, saat matahari turun dari peraduan nya. Tak sanggup ku kepakan kembali sayap ini, ia telah patah, tertusuk duri-duri yang tajam, mencoba menggapai sebuah pegangan.

Biarkan aku sendirian disini,dan kesendirian ku sebengis kematian. Diriku adalah sebuah kata, yang tak bersuara. Hari ini aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan, diatas kebahagiaan mu karena perpisahan kita. Hati ini menimbulkan segudang tanya, menghimpun sejuta asa, memberikan semangat, juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira. Ku hancurkan tulang-tulang ku tetapi aku tidak membuangnya, sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat  jiwaku siap untuk berpetualang.

Janganlah menangis, janganlah menangis, dan berbahagialah ..

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti kata yang tak sempat dikatakan kayu kepada api yang menjadikan nya ia abu, aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti isyarat yang dikirimkan auran kepada hujan yang menjadikan nya ia tiada.

'' Apabila cinta memanggilmu, ikutilah ia walau jalan nya berliku, dan apabila sayapnya merangkulmu pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi disela sayap itu yang melukaimu''

Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya. Ketika dia tidak memperdulikan mu dan kamu masih menunggunya dengan setia, ketika  ia mencintai orang lain, masih tersenyum dan berkata '' Aku Turut Berbahagia untukmu''.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun