Mohon tunggu...
KHOLILI SYAUQI
KHOLILI SYAUQI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Buku, Jalan, Alam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sebuah Keprihatinan yang Melahirkan Majelis Al-Mafruh

14 Juni 2024   14:28 Diperbarui: 23 Juni 2024   16:50 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pribadi Majelis Al-Mafruh

20 Juni 2022, Tanggal yang melahirkan sebuah Majelis bernama Al-Mafruh, berdiri atas dasar keprihatinan mendalam. Al-Mafruh sendiri mempunyai arti yaitu orang-orang senang atau orang yang selalu bersukacita dalam mengaji.


Atas dasar keprihatinan ini muncul dari kenyataan bahwa semakin sedikit orang yang menghidupkan kampung dengan kajian rawi. Dalam semangat menghidupkan kembali tradisi ini, Majlis Al-Mafruh hadir sebagai wadah untuk belajar dan bertukar pengetahuan untuk para jemaah yang hadir.


Majlis ini memiliki kegiatan rutin yang dilakukan sekali dalam seminggu. Namun, tujuannya bukan semata-mata untuk mengajari, melainkan untuk belajar bersama-sama. Majlis Al-Mafruh  bahwa setiap orang yang hadir diharapkan sudah bisa membaca Alquran, karena dalam setiap pertemuan, membaca Alquran secara bergilir menjadi bagian penting dari kegiatan. Tapi juga terbuka untuk jemaah yang belum bisa membaca untuk datang ikut kajian.


Meskipun demikian, majlis ini sangat inklusif dan terbuka bagi siapa saja yang ingin ikut serta dalam kajian, bahkan bagi mereka yang belum bisa membaca Alquran. Keikutsertaan dalam kajian ini bukanlah suatu masalah, karena semangat utama Majlis Al-Mafruh adalah belajar bersama, berbagi pengetahuan, dan menghidupkan kembali kajian rawi di kampung dengan penuh kebersamaan.


Majlis Al-Mafruh tidak hanya menjadi tempat untuk memperdalam ilmu, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat hubungan antarwarga kampung. Dengan semangat kebersamaan, majlis ini terus berupaya menghidupkan tradisi kajian rawi yang semakin jarang ditemui, sekaligus menjadi sarana untuk saling belajar dan mendukung dalam perjalanan menuntut ilmu.
Maka dari itu, Majlis ini hadir tujuan utama agar tradisi orang-orang di kampung tidak dalam mengkaji rawi.

Ustadz Mafruh juga selaku pengajar mengatakan "Kami yang aktif dalam majelis ini bukan orang-orang hebat, tapi setidaknya kami ingin membangun kembali tradisi-tradisi kajian di kampung ini yang sudah hilang"

Keinginan mengembalikan suasana kampung yang seperti dulu yang selalu dihiasi dengan kajian, maka Majelis Al-Mafruh ini berupaya untuk mengembalikan suasana kampung tersebut.

Majelis ini terbuka untuk para jemaah yang hendak mengikuti kajian ini, bisa datang ke Rawa Buaya jalan dharma wanita 5, Rt 9. Rw 01. No. 50

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun