Mohon tunggu...
Kholilatul Faizah
Kholilatul Faizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif Universitas Muhammadiyah Malang

Hobi : Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Resensi Buku Janji

20 Desember 2024   21:38 Diperbarui: 20 Desember 2024   21:38 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Judul: Janji

Pengarang: Tere Liye

Penerbit: PT Sabak Grip Nusantara

Jumlah Halaman: 250

Tahun Publikasi: 2021

ISBN: 9786239726201

Orientasi

Novel janji karya Tere Liye, mengangkat tema yang berkaitan tentang kehidupan, keluarga, perjuangan, dan kepercayaan. Dalam novel ini, Tere Liye menggambarkan kisah yang dalam dan penuh makna, dengan narasi yang mengajak pembaca untuk merenungkan makna kehidupan, cinta, dan pengorbanan

Sinopsis

Pada Novel janji karya Tere Liye menceritakan sosok tiga sekawan yang sering membuat onar yang bernama Hasan, Baso, dan Kahar di sebuah sekolah agama. Kenakalan yang mereka lakukan sudah tidak dapat di hitung lagi, hingga pada puncak suatu hari saat tamu agung dan para staffnya datang untuk menemui Buya(kiyai), selaku pemilik sekolah agama tersebut. Hasan, Baso, dan Kahar menjahili para tamu denagn memasukkan garam ke dalam teh yang akan disajikan untuk tamu agung, staff, dan juga Buya. Setelah acara tersebut selesai, Buya telah mengetahui pelakunya akan tetapi Buya tidak menghukum mereka, melainkan meminta mereka untuk mencari sosok Bahar. Bahar merupakan murid dari ayah Buya pada puluhan tahun yang lalu, dia merupakan sosok murid yang nakal, dia anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya, sehingga membuatnya dikirim ke sekolah agama. Hingga suatu hari pada bulan Ramadhan, Bahar membangunkan sahur menggunakan meriam bambu yang berbahan bubuk mesiu, yang membuat sekolah agama terbakar dan seorang anak difabel meninggal dunia. Setelah kejadian tersebut, Bahar dikeluarkan dari sekolah. Namun, semenjak kejadian itu ayah Buya sering bermimpi buruk dan memiliki rasa bersalah kepada Bahar.

Analisis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun