Pernahkah anda makan nasi Kucing? Nasi kucing bukanlah nama makanan yang bahannya terbuat dari daging kucing atau makanan untuk seekor kucing. Tetapi nasi kucing adalah suatu makanan unik dengan porsi yang sangat sedikit dan lauk secukupnya yang disajikan dengan dibungkus. Makanan ini dapat anda temukan di beberapa kota di jawa tengah. Tempat-tempat penjual makanan itu mendapat sebutan yang berbeda-beda.Misalnya di Yogyakarta lebih dikenal dengan angkringan dan di Solo lebih dikenal dengan nasi hik, yang kata masyarakat sekitar artinya hidangan istimewa kampung, di Semarang lebih akrab disebut dengan warung kucingan, karena menjual nasi kucing atau sego kucing (bahasa jawa) ada juga yang menyebut cat rice.
Keberadaan angkringan yang menyajikan nasi kucing di Semarang cukup banyak dan dengan mudah dapat ditemukan baik di kawasan Semarang bawah maupun Semarang atas. Namun yang cukup terkenal adalah warung nasi kucing milik Sugi yang biasa dipanggil dengan Pak Gik. Kenapa nasi kucing pak gik ini banyak dikenal? Karena nasi kucing pak gik mempunyai keunikan sendiri yaitu bukanya pada waktu tengah malam sekitar pukul 24.00 WIB hingga pagi hari. Tidak hanya itu saja, warung yang bukanya dini hari ini lebih mengutamakan kejujuran dari para konsumen terutama dalam urusan pembayaran. Hal ini terlihat jelas saat para pembeli saling berebut untuk mengambil banyak hidangan dan ketika membayar mengatakan dengan jujur apa saja yang telah mereka ambil. Seandainya para pembeli tidaklah jujur, tentu warung ini sudah gulung tikar sejak puluhan tahun yang lalu karena kerugian.
Di setiap warung yang menjual nasi kucing biasanya menyajikan menu yang hampir sama yaitu seperti nasi goreng, nasi kuning, nasi rendang, nasi ikan nasi telur, nasi tahu tempe, nasi teri, nasi ayam goreng, nasi ati, nasi tempe kering, nasi babat, nasi bandeng, nasi usus, nasi kepala ayam, nasi rames dan lainnya. Selain itu juga disediakan juga gorengan tempe,tahu, bakwan, sate usus, sate telur, sate sapi, kerang, tempura, pangsit, dan lain sebagainya. Minuman yang disediakan juga beragam, seperti teh panas, teh anget, kopi, susu, jeruk panas, jeruk anget, wedhang jahe dan sirup.
Di warung nasi kucing pak gik yang paling khas adalah teh hangatnya yang kental dan manis atau yang biasa disingkat dengan nasgitel. Teh nasgitel itu dibuat dalam sebuah ceret aluminium. “Ceret itu diisi dengan satu setengah teh bungkus yang diseduh dengan air panas. Jika warna teh tidak lagi pekat, kami tambah satu bungkus lagi,” kata pemiliknya.
Nasi kucing Pak Gik merupakan warung nasi kucing yang sangat legendaris di Kota Semarang, atau bisa disebut juga iconnya nasi kucing Semarangan. Bagi pembaca yang ingin mencobanya, silahkan langsung datang saja ke warungnya yang terletak di Jalan Wotgandulsebelah Kali Semarang, kurang lebih 20 m dari Jalan Gajah Mada, Semarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H