Pernahkan kita berfikir, ketika dilahirkan ke dunia, sifat kedewasaan sudah secara otomatis terinstal?, tentu tidak, karena sifat kedewasaan itu diperoleh melalui berbagai proses yang panjang (belajar, latihan, ujian, kegagalan, di php in dan beragam proses lainya) sehingga terbentuklah kematangan. Tapi kok rasanya seperti melenceng dari pembahasan ya? kan topiknya sulit mencintai diri sendiri? oke mari kita bahas.
Pernahkah anda mengagumi seseorang?, "iya" apakah karena cantiknya? kayanya? popularitas nya? jumlah folowers nya? karena bapaknya presiden, ibunya mentri, DPR? mungkin iya. Tapi 90% orang mengagumi seseorang karena sifat hormat dan menghargai, kejujuran, keadilan, toleransi, amanah, tanggung jawab, dan kerendahan hatinya daripada anatomi fisiknya, karena teknologi sekarang semakin majU, operasi plastik ada dimana mana, asalkan cuan anda tak ada habisnya.Â
baiklah, kembali ke karakter tadi, karatketr/kedewasaan (sifat hormat dan menghargai, kejujuran, keadilan, toleransi, amanah, tanggung jawab, dan kerendahan hati) merupakan bentuk kedewasaan dan kematangan yang diperoleh melalui latihan dan proses pembelajaran yang panjang, sehingga daripada sibuk mencari reputasi, lebih baik melatih diri untuk membangun karakter tersebut. Karena sejatinya, reputasi hanyalah sebatas istana pasir, yang apabila ombak datang ia akan musnah, berbeda dengan karakter/kedewasaan, ia ibarat batu karang, bagaimanapun ombak menerjang ia akan tetap kokoh tak terguncang, dipuji ta melayang, dihina tak menghilang, kaya berguna, miskin tak meminta, tapi harus kaya ya, biar  bisa operasi plastik, heheh
Sehingga Jika anda ingin memperoleh penghargaan/pengakuan dari orang lain, kita hanya perlu membangun karakter/kedewasaan tersebut, tanpa perlu membuat konten tak bermoral yang ujung ujungnya pengen vbirl, cukup pelan pelan membangun karakter (kejujuran, keadilan, komitmen, integritas, toleransi, amanah, tanggung jawab, dan kerendahan hati) maka tunggulah anda akan menjelma menjadi sesosok yang viral mendadak.Â
Jadi kesimpulanya, untuk mencintai diri sendiri, jangan terlalu fokus melihat kehidupan konkrit orang lain, marilah kita fokus mengupgrade diri kita masing-masing, percaya diri, karena sejatinya kita adalah orang yang paling hebat dari berjuta juta pesaing yang ada di rahim ibu kita. Terus belajar dan jangan lupa "Terimakasih Buat Diriku Yang Hebat, Sudah Berjuang dan Akan Terus Berjuang".
Sumber : Buku Filsafat untuk Pemalas, Karya (Ach Dhofir Zuhry).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI